ABC

Rob Pyne Anggota Parlemen Tunadaksa Pertama di Australia

Pria asal far north, Queensland menjadi tunadaksa pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen di Australia.

Rob Pyne diambil sumpahnya sebagai anggota parlemen Queensland setelah berhasil memenangkan kursi di wilayah Cairns dengan jumlah swing voter 17%.
 
Ini merupakan jumlah swing voter terbesar yang pernah terjadi di Gueensland.
 
Sebelum terpilih sebagai anggota parlemen Queensland, Pyne telah membangun profil publik sebagai anggota dewan lokal tapi musuhnya mencoba untuk mempermalukan dirinya dalam kampanye mengenai cacatnya.
 
Tiga hari sebelum pemilu, video anonim muncul secara online, dengan pesan: "Rob Pyne, dia cowok yang baik, tapi … dia tidak bisa melakukan pekerjaan yang lengkap". Pyne menepis kampanye hitam ini.
 
"Saya belajar untuk mengembangkan sikap tidak gampang termakan kritik, karenanya jika Anda hancur hanya karena ada orang yang mengkritik Anda, maka Anda tidak akan bertahan lama di masyarakat," katanya.
 
"Sebelum masuk ke politik orang akan selalu mengatakan betapa indahnya Anda, Anda banyak memberi inspirasi, jadi saya sangat tertarik untuk bekerja di bidang di mana Anda tidak akan dapat melaluinya dengan mudah."
 
Pyne berusia 23 tahun ketika pada tahun 1991 dia mengalami kecelakana ketika terjatuh dari kapalnya dan mematahkan sejumlah ruas tulang belakangnya. Insiden ini membuatnya lumpun dari batas dada hingga ke tubuh bagian bawahnya dan fungsi lengannya berkurang hingga 50%.
 
Pyne mengatakan isu isu disabilitas akan menjadi salah satu perhatian utamanya dan dia berharap dirinya dapat menginspirasi generasi yang lebih muda.
 
"Saya paham saya menjalankan tugas menjadi semacam panutan," katanya.
 
"Jika ada anak-anak muda di Queensland yang dapat terinspirasi untuk meraih impian mereka karena apa yang saya lakukan saya lebih dari senang untuk melakukannya."
 
"Ada masalah masih sekitar akses transportasi, akses ke lokasi dan akses pendidikan. Jadi mari kita membersihkan rintangan sehingga kita bisa memiliki lebih banyak orang dengan cacat yang sukses di tahun-tahun mendatang."
 
Parlemen Queensland yang berusia 150 tahun harus melakukan berbagai renovasi untuk mengakomodasi Pyne. Bendahara Parlemen Neil Laurie mengatakan perubahan yang paling utama adalah menghilangkan dua kursi dan meja mereka dalam ruang parlemen untuk menciptakan sebuah ruang khusus yang memungkinkan Pyne memutar rodanya ke dalam.
 
Galeri publik namun masih menjadi salah satu daerah yang paling sulit diakses, karena curam dan lorongnya sempit.