ABC

Ribuan Warga di Australia Barat Gantungkan Hidup Pada Bantuan Makanan

Ribuan warga Australia Barat masih menggantungkan keperluan makanannya kepada gudang makanan, atau Foodbank. Setengah dari jumlah tersebut adalah anak-anak.

Direktur Eksekutif Foodbank di Australia Barat, Greg Hebble mengatakan setiap bulan, yayasannya menyediakan bahan makanan untuk lebih dari 51.000 orang di negara bagian Australia Barat.

Foodbak adalah yayasan yang mengumpulkan sumber-sumber makanan, seperti halnya gudang makanan, untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan atauu kesulitan membeli makanan.

Hebble mengatakan permintaan bantuan makanan telah naik 15 persen dalam satu tahun terakhir.

Keluarga dengan penghasilan rendah adalah yang paling mengalami kesulitan.

"Kita menyediakan untuk keluarga-keluarga berpenghasilan rendah terlebih dahulu, kemudian para orang tua tunggal, dan pengangguran," kata Hebble.

"Banyak dari mereka hanya hidup membayar cek [untuk] membayar cek, pendapatan mereka rendah, setelah mereka mereka menghabiskan uang untuk seluruh keperluan, mereka tidak pernah memiliki cukup uang untuk membeli makanan pada akhirnya."

Sebuah Food Bank, atau gudang makanan yang menyalurkan kebutuhan bagi mereka yang tidak mampu. Foto: Food Bank, Western Australia.

Menteri Komunitas, Tony Simpson mengatakan pemerintah telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan Foodbank.

"Bulan Maret lalu kita pindah Foodbank ke gedung baru dekat bandar udara Perth, jadi ada fasilitas baru bagi Foodbank," kata Simpson.

Kini Foodbank Australia Barat juga telah bekerja sama dengan sejumlah badan-badan amal, yang menyalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Menurut Simpson, 15 ribu orang yang menjadi penerima tetap makana ini adalah anak-anak.

"Tentunya sangat menganggu pikiran saat tahu banyak anak-anak yang tidak mendapat kesempatan untuk bergaya hidup sehat," tambah Simpson.

Tetapi baru-bari ini pun, Foodbank sedikit mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan makan yang bisa disalurkan. Mereka berencana untuk membelanjakan anggaran hingga Rp 2,5 miliar.