ABC

Ribuan Pekerja Tambang Australia Terancam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan ribu pekerja konstruksi pertambangan di Australia akan kehilangan pekerjaannya dalam empat atau lima tahun ke depan. Demikian disampaikan dalam laporan yang ditulis oleh Keith Spence dari Lembaga Tenaga Kerja dan Produktivitas Australia.

“Saat ini kita berada di puncak jumlah pekerja konstruksi, sebanyak sekitar 83.000 pekerja. Pada tahun 2018, angka tersebut bisa menurun hingga 7.700,” ujar Spence. Namun, menurutnya ada kabar baik bagi 75.000 pekerja yang akan kehilangan pekerjaan mereka.

“Ada pertumbuhan stabil dalam sektor operasi pertambangan, tapi pertumbuhan yang besar terjadi di sektor migas, yang bisa menyerap hampir 60 persen dalam jumlah tenaga kerja antara sekarang dan 2018,” jelas Spence.

Ekonom Westpac, Bill Evans, mengatakan senang dengan banyaknya pekerjaan yang akan ditawarkan dalam operasi migas dan pertambangan. “Saya senang sebenarnya, dengan peningkatan operasi yang diestimasikan sebesar 40.000,” jelasnya.

Namun, ini berarti masih ada kelebihan 35.000 pekerja. Menurut Evans, mereka akan sulit memasuki lapangan kerja, terutama bagi pekerja lelaki yang ingin bekerja full-time.

Spence berharap para pekerja konstruksi yang kehilangan pekerjaan akan kembali ke kota. “Saya rasa mungkin ada sekitar 30.000 pekerjaan seperti pemasang ubin, pencoran,  dan sejenisnya, yang tidak terwakili dalam pekerjaan bidang operasional,” jelasnya.

Ia menambahkan, “Kebanyakan dari mereka datang dari bidang konstruksi rumah. Sayangnya, konstruksi rumah cukup lesu selama beberapa tahun terakhir, tapi saat ini mulai menguat. Jadi kita harap kebanyakan dari mereka diserap kembali ke bidang konstruksi perumahan.”

Adrian Hart, manajer senior bidang infrastruktur dan pertambangan perusahaan layanan analisa industri BIS Shrapnel juga optimis.

Namun, ia memperingatkan bahwa ada banyak proyek-proyek skala kecil yang mungkin tidak dipertimbangkan dalam laporan.

Selain itu, meskipun laporan tersebut terdengar optimis, para pekerja yang tidak lagi bekerja di sektor konstruksi pertambangan tetap akan bersaing dengan mereka yang baru kehilangan pekerjaan di sektor otomotif, menyusul rencana ditutupnya pabrik perusahaan otomotif Holden di Australia.

Secara keseluruhan, Bill Evans dari Westpac meramalkan tingkat pengangguran di Australia akan meningkat hingga sekitar 6,5 persen untuk tahun 2014, dan angka ini akan sulit diturunkan, karena populasi negara ini terus bertambah.

“Kami memperkirakan saat ini diperlukan 19.000 pekerjaan dalam satu bulan sekadar untuk mempertahankan tingkat pengangguran seperti adanya,” jelasnya.