ABC

Ribuan Pekerja Asing Digaji Rendah di Australia

Lembaga pengawas perburuhan Australia mengungkapkan saat ini ada ribuan pekerja asing di Australia yang dibayar dengan gaji rendah atau hak-hak mereka diabaikan oleh majikannya. 

Kantor Komisi Ombdusman Keadilan Tenaga Kerja  (Fair Work Ombudsman) Australia tahun lalu berhasil mengembalikan dana senilai lebih dari $20 juta dari para majikan atau bos di Australia yang telah melakukan pelanggaran ketenagakerjaan terhadap pekerjanya.
 
Disamping kabar gembira itu, Komisi ini mengaku prihatin dengan meningkatkan keluhan dari pekerja pendatang yang mengklaim hak-haknya sebagai pekerja tidak dipenuhi oleh majikan mereka.
 
Seperti yang dialami Vince Brown datang dari Inggris untuk bekerka sebagai koki atau chef namun dia mengaku posisinya telah berkali-kali digantikan oleh pekerja temporer.
 
Dia lalu mengajukan kasus yang dialaminya ke Komisi Ombudsman Keadilan Tenaga Kerja.
 
"Jika saya totalkan setelah tiga tahun pertama bekerja di Australia seharusnya saya bisa mendapat gai lebih dari $30.000, tapi saya tidak mendapatkannya," kata Brown.
 
Dia adalah salah satu dari sekitar 16.000 orang pekerja asing di Australia yang digaji rendah oleh majikannya lebih dari $23juta pada tahun keuangan terakhir.
 
Mereka berhasil mendapatkan kembali kekurangan gaji mereka berkat bantuan Fair Work Ombudsman, Natalie James.
 
"Kami membantu banyak pekerja mendapatkan kekurangan pembayaran gaji mereka dan itu sangat luar biasa sekali," kata James.
 
"Keberhasilan ini juga memberitahukan kita kalau ada banyak pengusaha atau majikan di negara kita yang kesulitan memastikan apakan mereka telah memenuhi kewajiban mereka terhadap pekerjanya,"
 
Komisi pengawas perburuhan di Australia ini juga mengungkapkan sektor industri yang paling banyak dilaporkan adalah cafe, restoran dan pub. Disusul oleh konstruksi dan industri layanan perdagangan retail dan pekerja kontrak di sektor kebersihan.
 
Namun melonjaknya laporan dari pekerja asinglah – termasuk laporan dari pekerja asing pemegang paspor  457  yang memicu James meluncurkan pengusutan ini.
 
"Satu dari 10 laporan yang masuk ke kami berasal dari pekerja pemegang paspro 457, ini merupakan angka yang signifikan dan trennya semakin meningkat," katanya.
 
Pada tahun 2012, kantornya berhasil mengembalikan uang senilai $67,000 untuk penyelesaian kekurangan gaji 77 pekerja pemegang visa 457.
 
Total kekurangan pembayaran gaji atau upah pada tahun ini sebesar $262,000, sementara tahun lalu sebesar $345,000 dan dibayarkan untuk 309 pekerja asing.
 
"Sangat disayangkan kami melihat ada banyak majikan di Australia yang memanfaatkan pekerja asing," kata David O'Byrne dari lembaga serikat pekerja United Voice.
 
"Alasannya beragam mulai dari mereka kurang fasih berbahasa Inggris dan mulai bekerja di Industri pelayananan dan mereka khawatir pekerjaannya hilang kalu melakukan protes," katanya.
 
Tahun lalu diketahui ada sekitar 50 kasus pelaporan semacam ini yang disidangkan di pengadilan.
 
Sisanya menurut James berhasil diselesikan secara damai di lembaganya.  Kebanyakan kasus ini terjadi tanpa disengaja.