ABC

Ribuan Orang Hadiri Upacara Penghormatan Terakhir untuk Gough Whitlam

Gough Whitlam, disanjung banyak kalangan dalam upacara penghormatan wafatnya mantan Perdana Menteri Australia ke-21 tersebut yang digelar di Gedung Balai Kota Sydney hari ini (5/11). Whitlam dikenang sebagai politisi besar dan tokoh yang mengabdikan bakatnya untuk pelayanan publik.

 

Warga memenuhi Aula gedung Balai Kota Sydney tempat berlangsungnya  upacara penghormatan terakhir kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Gough Whitlam.

Gedung Balai Kota Sydney dan jalan-jalan di sekitarnya dipenuhi oleh warga yang hendak menjadi bagian dari upacara penghormatan terakhir bagi mendiang Gough Whitlam yang meninggal tanggal 21 Oktober 2014 lalu pada usia 98 tahun.
 
Sorak dan tepuk tangan riuh terdengar menyambut kehadiran 6 mantan perdana menteri Australia dan Perdana Menteri saat ini, Tony Abbott hadir dalam upacara penghormatan untuk Whitlam di gedung dengan kapasitas 2.000 orang tersebut.
 
"Gough memilih tempat ini sebagai lokasi penghormatan untuknya," kata pembawa acara, Kerry O'Brien. "Tentu saja, karena ini merupakan aula rakyat. namun mungkin bukan pilihan utamanya, sebenarnya dia berkeinginan upacara pemakamannya dilakukan di gedung senat.
 
"Ia merupakan tokoh besar, berhati besar, berpandangan luas, dan tidak takut menghadapapi rintangan, serta banyak menghadirkan pencapaian bagi bangsa Australia dan mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk pelayanan publik," katanya.
 
Upacara penghormatan ini juga disiarkan langsung di Lapangan Federasi Melbourne dan  Cabramatta yang merupakan mantan daerah pemilihan Whitlam.
 
Tepuk tangan membahana ketika pemimpin warga pribumi Noel Pearson menyebutkan prestasi Whitlam ketika menjabat sebagai Perdana Menteri.
 
"Rasa hormat saya atas nama seluruh warga pribumi Australia hari ini saya khususkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas pelayanan terhadap warga yang telah dilakukan mendiang,' kata Pearson.
 
"Kami warga pribumi Australia akhirnya bebas dari perlakuan diskriminasi, dipermalukan dan keterasingan,"
 
Sementara pembicara lainnya, termasuk pemenang Oscar, aktris Cate Blanchett, penulis pidato Whitlam,  Graham Freudenberg, senator dari Partai Buruh John Faulkner dan Antony Whitlam QC, putera pertama Whitlam.
 
"Mendiang telah memberikan sentuhan pada kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam cara pandang kita semua mengenai Australia dan cara kita memandang dunia," kata Freudenberg.
 
"Dia hingga kini masih menyentuh jutaan orang yang berbagi visinya untuk Australia sebagai negara yang setara, independen, inkusif, baik dan lebih toleran. Australia sebagai negara yang yakin akan masa depan bangsanya dan juga dunia'.
 
Blanchett mengatakan refromasi yang dihadirkan oleh Whitlam ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Australia ke-21 termasuk pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan gratis, telah membantunya mencapai impian dan karirnya sebagai aktris.
 
"Saya masih berusia 3 tahun ketika dia menjabat, tapi saya merasa beruntung hingga mendengar kabar dia meninggal," katanya.
 
"Pengaruh dari peta geo-politik dan budaya yang dilakukan oleh Whitlam sangat besar sehingga dimana pun kita membuat marka itu masih merupakan warisan dari kebijakan Whitlam,"
 

Perdana Menteri Tony Abbott (tengah), Mantan PM Malcolm Fraser, Julia Gillard, Bob Hawke, John Howard, Kevin Rudd dan Paul Keating pada upacara penghormatan terakhir kenegaraan untuk Gough Whitlam.

Upacara penghormatan terakhir ini dimeriahkan dengan lantunan musik dari paduan suara philharminic Sydney dan Orkestra Simfoni sydney, sementara  Paul Kelly dann Kev Carmody membawakan lagu berjudul ' From Little Things Big Things Grow, lagu yang menceritakan tentang warga laki-laki dari daerah Gurindji, aktifis pegiat HAM Aborigin Vincent Lingari serta penerbitakan UU Hak atas Tanah dan Lahan bagi warga Aborigin yang terbit 1976.

Warga Gurindji tidak akan pernah melupakan sosok tokoh yang mereka sebut Kulum Whitlam, yang mengembalikan lahan tradisional mereka yang kemudian dikenal dengan penyerahan kembali lahan Wave Hill.
 
Sekelompok warga Gurindji sengaja pergi ke Sydney dari rumah mereka sekitar 800 kilometer di Selatan Darwin khusus untuk menghadiri upacara ini.
kelompok warga Gurindji ini berkumpul diluar aula Balai Kota Sydney atau menonton siaran langsung upacara ini dari tempat lain termasuk Cabramatta, mantan daerah pemilihan dan yang diwakili Whitlam di Werriwa, Sydney Barat.
 
Whitlam merupakan anggota dari senat yang mewakili Werriwa selama 26 tahun, setelah bertugas di Angkatan Udara Australia pada masa Perang Dunia  II.
 
Salah seorang warga yang berduka di luar Aula mengenakan kaos dengan slogan terkenal dari Whitlam pada kampanye Pemilu federal tahun 1972, "It's Time".
 
Whitlam meninggalkan warisan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tak tertandingi dalam politik Australia, namun Ia juga mungkin paling diingat karena terlibat dalam krisis konstitusional 1975 yang dikenal sebagai "The Dismissal atau Pemberhentian".
 
Chris Foran seorang warga yang ikut Berkabung mengatakan ia menghadiri upacara ini untuk menghormati warisan Whitlam. 
 
"Saya kira kita tidak akan lagi menjumpai sosok pemimpin seperti beliau, ia merupakan tokoh pemimpin bangsa yang langka,"
 
Lebih dari 100 orang juga berkumpul di Gedung Parlemen Canberra untuk memberikan penghormatan. 
 
Ada tawa, tepuk tangan dan beberapa tampak menitikan air mata ketika menyaksikan siaran langsung nasional upacara penghormatan terakhir untuk Gough Whitlam.
 
kerumunan warga yang menyaksikan siaran langsung Upacara Penghormatan terakhir untuk Whitlam di Balai Kota Sydney.

 

'Tokoh besar dengan warisan hebat'

Pihak berwenang kesulitan mengakomodasi warga yang datang membludak hendak menghadiri upacara penghormatan untuk Whitlam.
 
Sekitar 6,000 orang terdaftar untuk hadir, namun hanya 1000 kursi saja yang tersedia.
 
Max McCleod, dari Corrimal di Wollongong utara, mengaku menjadi emosional setelah diberitahu dirinya tidak bisa masuk mengikuti upacara tersebut.
 
"Saya sudah bangun dari pukul lima pagi ini, di rumah saya di Corrimal," katanya. 
 
"Saya lalu naik bis pukul 6:00 pagi dan datang jauh-jauh  ke sini tapi ternyata tidak bisa melihat orang yang saya hormati." 
 
Menjelang pelaksanaan upacara penghormatan,  Ketua Partai Buruh, Bill Shorten menyampaikan secara singkat di stasiun TV Channel Seven bahwa  Whitlam adalah Tokoh  besar dengan warisan yang hebat. 
 
"Kepergiannya sangat menyedihkan karena seorang tokoh besar Australia telah meninggalkan kita," kata Bill Shorten.
 
"Tapi ini juga sekaligus merupakan hari bahagia karena kita menyadari bahwa dia adalah seorang politikus, seperti banyak orang lain juga, yang tidak hanya melayani bangsa, tapi telah berhasil mengubah Australia menjadi tempat yang lebih baik," katanya
 
 

Warga berkerumunan diluar aula tempat Upacara Penghormatan Terakhir Kenegaraan untuk Whitlam berlangsung.