Revisi UU Diskriminasi Rasial Ancam Layanan Kesehatan Warga Pribumi
Kelompok pemerhati kesehatan warga pribumi Australia mengecam rencana revisi UU Diskriminasi Rasial oleh pemerintah federal yang dinilai akan berdampak pada kesehatan pasien Aborigin.
Melalui revisi UU Diskriminasi Rasial pemerintah federal Australia bermaksud melarang perbuatan fitnah atas dasar ras. Namun revisi ini akan menghapuskan sejumlah ketentuan penting dalam UU itu. Diantaranya pasal mengenai perbuatan melanggar hukum karena "melukai perasaan orang lain" di muka publik, penghinaan, atau mempermalukan orang lain berdasarkan ras mereka.
Dalam pidato di National Press Club di Canberra, Justin Mohamed, ketua Organisasi Pengawas Kesehatan Komunitas Aborigin Nasional (NACCHO), menyerukan pemerintah meninjau ulang revisi tersebut.
"Rasisme sangat berkontribusi terhadap buruknya kesehatan masyarakat pribumi Australia,” kata Mohamed.
Ia juga menambahkan rasisme terutama sangat berpengaruh pada kesehatan mental masyarakat Aborigin.
Mohamed mengatakan staf dan pasien pribumi banyak mengalami rasisme dalam sistem kesehatan dan mereka harus dilindungi oleh hukum yang ada.
"Saya ingin menggunakan momen ini untuk mengingatkan Perdana Menteri mengenai komitmen bagi masyarakat Aborigin dan Kepulauan Selat Torres (Torres Strait Islander," katanya.
"Kami minta agar pemerintah federal mempertimbangkan secara masak dampak luas dari revisi UU Diskriminasi Rasial itu yang hanya akan semakin melemahkan perlindungan terhadap perilaku rasis di negeri ini," tegasnya.
Terancam pemotongan anggaran
Sementara itu pengacara kesehatan warga pribumi menilai pengumuman anggaran yang akan dilakukan pemerintah federal Mei mendatang akan membuktikan komitmen pemerintah terhadap persoalan warga pribumi.
Anggaran bagi 150 layanan kesehatan warga pribumi diseluruh Australia hingga kini masih belum jelas menyusul perjanjian bantuan yang ada saat ini akan habis masa berlakunya pada Juni mendatang.
Mohamed mengatakan layanan kesehatan harus diselamatkan dari pemotongan anggaran karena pendanaan itu akan sangat berpengaruh pada nasib staf dan pasien pribumi.
"Akan terjadi dampak susulan ketika pendanaan dipotong, pengalokasiannya akan menjadi sulit,” kata Mohamed.
Layanan kesehatan untuk warga pribumi dilaksanakan di sejumlah komunitas Aborigin yang tinggal di kawasan terpencil dan menurut NACCHO dalam tahun keuangan saat ini mereka menerima bantuan senilai AUD$300 juta.
Menurut Mohamed pendanaan yang diberikan pemerintah federal tidak selalu sesuai dengan kebutuhan.
NACCHO juga mendesak pemerintah federal untuk memasukan pembiayaan bagi angkatan kerja di sektor layanan kesehatan warga pribumi yang dipekerjakan melalui layanan kesehatan.
Saat ini layanan kesehatan itu mempekerjakan sekitar 5,000 orang petugas di seluruh Australia, termasuk diantaranya 3,500 warga Aborigin dan warga Kepulauan Selat Torres.