ABC

Resepkan Morfin untuk Pacar ABG-nya, Spesialis Jantung ini Diskors 18 Bulan

Seorang Dokter Spesialis Jantung atau Kardiolog asal Perth dinon-aktifkan sementara izin prakteknya setelah terbukti meresepkan morfin dan obat-obatan lainnya untuk mantan teman wanitanya.

Dewan Kesehatan Australia menerbitkan hukuman pelanggaran kedisiplinan terhadap Dr Paul Langton yang saat ini berpraktek di RS Hollywood Private Hospital.

Ahli jantung ini dinonaktifkan dari pekerjaannya selama 18 bulan setelah kedapatan terlibat dalam kasus malpraktek.
 

Dalam putusannya, Dewan Kesehatan Australia menemukan pada tahun 2010, Dr Langton mengobati seorang pasien perempuan yang pernah menjalin hubungan dengannya.
 
Antara September 2010 hingga Agustus 2011 hubungan intim antara Dr Langton dan wanita itu berlanjut, ketika itu ia berusia 18 tahun dan 19 tahun.
Selama masa itu, Dr Langton menyediakan saran kesehatan dan pengobatan kepada pasien wanita yang tidak disebutkan namanya itu. Pasien wanita itu mengenal Dr Langton ketika Ia bekerja di rumah sakit yang sama.
 
Suntik remaja dengan morfin 
Selama berhubunganan dengan wanita tersebut, Dr Langton kerap memberinya suntikan morfin untuk mengatasi nyeri punggung kronis dan menuliskan resep untuk ampul suntikan morfin sulfat. 
Dewan mengatakan itu bukan pengobatan yang tepat untuk sakit punggung kronis sesuai rekam medis pasien.
Diketahui pasien perempuan itu memiliki sejarah ketergantuan terhadap narkoba, kerap melakukan pesta minuman, menderita kecemasan dan depresi sehingga pengobatan yang diberikan justru beresiko meningkatkan kecanduan.
Sebaliknya, dewan mengatakan penyelidikan radiologi menyimpulkan seharusnya pemberian analgesic ringan dan rujukan ke fisioterapis menjadi opsi pengobatan pertama yang diberikan Dr Langton kepada wanita tersebut.
 
Pada bulan Desember 2010, Dr Langton juga kedapatan memberikan beberapa morfin yang diresepkan untuk dirinya sendiri untuk tujuan non-terapeutik. 
 
Dia juga meresepkan  Cymbalta pada pasien remaja untuk mengobati depresi dan kecemasan serta antibiotik untuk mengobati dugaan klamidia. Dr Langton mengaku resep itu beberapa kali ditebus ulang.
Berdasarkan catatan dalam keputusan dewan kesehatan Australia tersebut, Dr Langton mengakui kalau dirinya telah bertindak tidak professional. Ia menerima segala bentuk tanggung jawab yang dibetikan dan tidak menyalahkan perempuan itu.
Ia juga mengaku kalau ketika itu sedang mengalami depresi.
"Saya kira ketika itu saya khilaf dan melakukan tindakan yang salah,” aku Dr Langton.
 
Penangguhan praktek terhadap Dr Langton akan mulai berlaku 21 November mendatang, selain itu dokter spesialis jantung ini juga diwajibkan membayar denda sebesar $30,000 dan menjalani pengawasan oleh psikiater dalam periode interval setiap 4 bulan sekali.
Sepanjang tahun 2014 ini, tercatat ada 12 orang praktisi kedokteran di seluruh Australia telah menerima sanksi penangguhan prakteknya sebagai dokter karena terlibat berbagai kasus pelanggaran kedispilinan.