ABC

Rencana pemotongan bantuan luar negeri Koalisi dikecam

Kebijakan pemotongan anggaran bantuan luar negeri Australia yang direncanakan Koalisi menuai kecaman keras dari sejumlah kalangan. Kelompok  yang kontra menilai bagaimanapun situasi ekonomi saat ini, anggaran bagi kemanusiaan tidak sepantasnya dikurangi.

Reaksi yang keras antara lain diungkapkan CEO UNICEF Australia  Norman Gillespie.

"Menteri  Hockey bisa saja berargumen ekonomi nasional akan meningkat dibawah pemerintahan koalisi, tapi pembiayaan yang akan mereka pakai, menggunakan anggaran dari nyawa anak-anaknya,” ungkap Gillespie  marah dalam rilisnya kepada media.

Kecaman serupa juga diungkapkan Direktur World Vision Australia, Tim Costello yang menyebut pengumuman anggaran koalisi itu sebagai “sangat menghancurkan”.

"Kita mengerti negara kita sedang mengalami tantangan ekonomi tapi kita seharusnya tidak pernah menyeimbangkan neraca keuangan kita dengan mengacuhkan si miskin," katanya dalam sebuah pernyataan.

Proposal anggaran koalisi ini juga ditentang oleh Pemimpin Partai Hijau, Christine Milne yang mengaku terkejut dengan keputusan tersebut. Milne mengatakan mendukung infrastruktur dengan pembiayaan dari anggaran yang seharusnya diberikan kepada orang-orang miskin di dunia ini terlalu sulit untuk dipahami.

Pengeluaran untuk sektor bantuan luar negeri Australia akan mengalami pemotongan milyaran dollar, menyusul pemaparan APBN Koalisi yang sudah dinanti banyak kalangan.

Dalam pemaparan yang disampaikan Kamis sore di Melbourne, Bendahara Koalisi Joe Hockey mengatakan jika memenangkan Pemilu Federal Sabtu mendatang koalisi akan memotong anggaran bantuan luar negeri AUS$4.5 milyar. Pemotongan itu diperlukan untuk menumbuhkan ekonomi Australia.

"Kita tidak bisa menjadi negara yang lebih bermurah hati lagi kepada negara-negara lain di dunia, karena  kita akan memotong anggaran bantuan luar negeri yang diperkirakan sebesar AUS$4.5 milyar.”

Anggaran yang dikurangi itu menurut rencana koalisi akan dialihkan untuk membangung sarana infrastruktur yang diperlukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri Australia.

Pihak Oposisi mengatakan proyek infrastruktur itu meliputi AUS$1.5 milyar untuk pembangunan Terusan Timur Barat Melbourne, AUS$1.5 milyar untuk membangun WestConnex di Sydney dan AUS$1 milyar lainnya akan digunakan untuk meningkatkan jalur gerbang lalu lintas Brisbane.

Anda akan lihat kami akan habis-habisan membangun banyak infrastruktur  sehingga banyak proyek dapat kita tuntaskan,” kata juru bicara keuangan Andrew Robb.

Pertumbuhan pengeluaran bantuan luar negeri juga akan dikaitkan dengan Indeks Harga Konsumen.