ABC

Remaja Putri Australia Sering Dipaksa Berbagi Foto Telanjang di Internet

Sebuah penelitian terbaru menunjukan banyak perempuan muda Australia mendapat tekanan untuk memberikan foto telanjang atau foto eksplisit mereka melalui internet.

Survery yang dilakukan terhadap 600 perempuan berusia 15-19 ini juga mendapati sudah menjadi hal biasa jika remaja putri Australia banyak menerima materi tidak senonoh baik teks, video dan pornografi yang tidak mereka inginkan.
 
Lembaga Advokasi Hak Anak – Plan International dan Kampanye Anti-Kekerasan Our Watch, yang melakukan survey ini mendesak program pendidikan yang lebih baik untuk mengubah apa yang mereka yang mereka sebut sebagai perilaku seks membahayakan di kalangan anak-anak muda.
 
Mary Barry, Direktur Eksekutif  Our Watch, mengatakan hasil dari survey ini menunjukan mayoritas anak perempuan muda Australia meyakini kalau pelecehan dan bullying di internet merupakan masalah yang sangat serius.
 
"Meskipun tidak diundang dan tidak diminta, menerima teks, video dan materi pornografi berbau seksual melalui tablet, ponsel dan komputer sudah dianggap sebagai perilaku yang umum oleh gadis remaja Australia,"  paparnya.
 
"Dan meskipun gadis remaja Australia tidak mau berbagi foto telanjang mereka di internet dan menganggap tidak pantas seorang pria atau pacaranya meminta materi seperti itu, namun mereka meyakini ada tekanan bagi mereka untuk melakukannya dan ini telah menjadi hal yang biasa terjadi," katanya.
 
Riset ini mendapati anak remaja Australia termasuk yang paling melek digital di dunia, mereka memiliki dan menggunakan ponsel pintar, laptop dan tablet dari usia yang sangat dini.
 
Barry mengatakan internet telah mengubah cara banyak anak muda melihat hubungan.
 
"Sementara mereka juga menghadapi banyak masalah serupa yang dihadapi oleh generasi orang tua dan kakek-nenek mereka, mereka harus sekarang juga menavigasi tantangan yang muncul dari perubahan teknologi yang serba cepat ini," katanya.
 
"Masalah ini menyebabkan anak-anak muda  tumbuh menjadi dewasa dengan mempelajari apa yang boleh, dan apa yang tidak dimana semua  orang akan melihat mereka dan sekarang ada situasi dimana media sosial telah menurunkan batasan mengenai perilaku yang sebelumnya tidak dapat diterima dalam kehidupan nyata menjadi lebih mudah untuk dilakukan di internet. Sementara bagi anak laki-laki dan perempuan, kondisi ini lebih melunturkan norma-norma hubungan yang baik ketimbang mempromosikannya."
 
Menurut Barry solusi dari kondisi ini adalah dengan mulai mengajarkan anak-anak selagi mereka masih muda.
 
"Jadi apa yang ingin kita lakukan adalah melihat apa yang bisa dilakukan sekolah karena bukti menunjukkan bahwa cara terbaik bagi sekolah untuk mengatasi dan mencegah segala bentuk intimidasi, termasuk pelecehan dan bullying di internet  adalah melalui pendekatan sistematik di seluruh sekolah," katanya.
 
"Jadi Our Watch dan Plan International menyerukan kepada pemerintah di seluruh Australia untuk mendanai pendekatan pendidikan inklusif mengenai hubungan yang lebih saling menghormati  dan juga dampak dari bullying dan pelecehan di internet serta ponografi,"
 
Kondisi ini diakui oleh Frances, remaja berusia 19 tahun di Kota Melbourne yang menjadi korban dari pelecehan internet. Ia mengaku situasi seperti itu sudah tidak lagi mengejutkan bagi dirinya atau teman-teman seusianya.
 
"Saya pernah diminta mengirimkan gambar, dan mereka mengirimkan satu gambar yang tidak saya minta. Dan karena saya telah menerima foto tersebut mereka meminta saya balik mengirimkan foto pribadi saya kepada mereka," katanya.
 
Frances mengatakan dirinya tidak menyerah pada tekanan untuk mengirim foto itu tapi dia bilang ada banyak teman-temannya yang telah mengiyakan permintaan seperti itu dan itu melahirkan tekanan dari teman sebaya yang membuat sangat sulit bagi banyak gadis remaja lain untuk menolaknya.
 
"Karena saya ingin teman-teman di internet menyukai saya dan karena sering kali mereka adalah orang-orang yang kita kenal dalam kehidupan nyata," kata Frances.
 
"Apalagi hal tersebut tampak seperti tidak aneh lagi untuk meminta dan mengirimkan hal-hal semacam itu, jadi menjadi salah satu yang tidak bersedia melakukannya menyebabkan Anda menjadi semacam terasing dan disorot didalam kelompok," tambahnya.