ABC

Relawan Palang Merah Mengenang Kembali Perang Vietnam

Palang Merah Australia pekan ini merayakan ulangtahunnya yang ke-100. Seorang wanita Australia Selatan, Maria Boyle, berbagi foto-foto dan pengalaman yang berharga ketika bertugas di Palang Merah.

Boyle, sekarang berusia 80-an, menjadi relawan di sebuah RS selama Perang Vietnam, suatu pengalaman yang dikatakannya membuatnya membenci perang mengingat dampaknya yang dahsyat terhadap hidup manusia.

Tapi justru ketika menjadi relawan dalam konflik itulah ia bertemu dengan calon suaminya, yang bertugas sebagai dokter tentara.

Palang Merah Australia dibentuk pada Perang Dunia I dan sejak itu ribuan relawan telah ikut membantu baik dalam masa damai maupun perang.

Di antara kenangan Boyle ketika menjadi relawan di Vietnam di tahun 1960-an adalah saat operasi yang dikenal sebagai Serangan Tet memisahkannya dari calon suaminya.

"Ia adalah CO (commanding officer) di RS, dan ia menghadapi bahaya," kata Boyle kepada ABC. "Ia menyuruh staf bersembunyi di ruang bawah sedangkan ia berada di RS dan dekat dengan pantai dimana Viet Cong datang."

Aerial missions Photo: Marie Boyle (kanan) adalah anggota tim support medis udara dalam Perang Vietnam.

 

"Kami ketakutan dan tidak ingin dia sendirian," tambahnya. Namun ada juga saat-saat menyenangkan ditengah perang.

Boyle ingat ia ditugaskan untuk membeli cincin pertunangan untuk tentara-tentara Australia yang siap pulang.

"Saya kenal baik dengan pemilik toko perhiasan di Penang (Malaysia). Waktu itu Penang adalah pelabuhan duty free, jadi kami dapat membeli cincin pertunangan yang mahal-mahal," katanya.

"Sejumlah tentara siap pulang dan melamar pacarnya, mereka membawa cincin."