Rekaman Foto Penaklukan Puncak Annapurna di Himalaya
Andrew Lock, pendaki gunung dari Canberra di Australia adalah satu-satunya anggota asal Australia dari klub 8000, kelompok bergengsi yang berhasil mencapai puncak semua gunung di Bumi di atas ketinggian 8 ribu meter.
Andrew Lock saat mendaki Puncak Annapurna di Himalayas. (Foto: Andrew Lock)
Kelompok ke-14 puncak itu semuanya berada di pegunungan Karakoram dan Himalaya di Asia Tengah, dan dikenal sebagai kelompok 8 ribuan.
Walau pun Everest dengan ketinggian 8.848 meter dan K2 dengan ketinggian 8.611 meter (puncak tertinggi dan kedua tertinggi) yang paling dikenal, Annapurna dengan ketinggian 8.091 meter (ke-10 puncak tertinggi), dianggap paling berbahaya untuk ditaklukkan.
"Tak seorang pun benar-benar ingin mendakinya," kata Andrew kepada ABC di Canberra.
Berada di titik ketinggian 8.091 meter, Puncak Annapurna menjulang 4 km dari base camp. (Foto: Andrew Lock)
Longsoran bongkah besar es (avalanche) jatuh menuruni lereng secara berkala dengan kecepatan tersendiri serta memicu keruntuhan.
Bongkahan itu seukuran bangunan multi tingkat, dan dapat longsor setiap waktu, dan tidak mungkin diketahui kapan longsoran bongkah es itu akan terjadi, jelas Andrew.
Mendaki Annapurna
Di tahun 2005, Andrew Lock berada dalam persiapan menaklukkan puncak tertinggi di dunia tersebut, dan waktunya tiba untuk mencoba mendaki Annapurna.
Dia bersama rekan pendaki lainnya melaju melewati kamp satu, dua dan tiga.
Dikatakannya, keadaan lereng gungung itu berubahubah secara terus menerus, membuat jalan menuju ke puncak tidak pernaha ada yang sama.
Andrew Lock dan timnya mendaki Annapurna. (Foto: Andrew Lock)
Dalam perjalanan itu, kelompok pendaki harus melintasi sebuah alur yang akan membuat mereka menghadapi hantaman penuh kalau sampai terjadi avalanche.
"Saya baru saja melewati alur itu ketika tiba-tiba avalanche terjadi, ribuan ton bongkaha es berjatuhan, berasal dari satu tempat di bagian atas gungung tersebut," ujar
"Gunung itu bergetar, dengan gelegaran seperti suara 20 kereta jatuh menimpa saya dan sungguh, saya kira saya akan mati,“ kata Andrew Lock.
Runtuhan salju terlihat jatuh di titik pendakian Annapurna. (Foto: Andrew Lock)
Ajaibnya, avalanche itu melewati Andrew dan beberapa pendaki lainnya yang berhasil menemukan tempat berlindung.
Sisa anggota tim pendaki terlempar ke bawah gunung terbawa bongkaha es, salju dan babtu-batuan.
Andrew dan pendaki lainnya yang tidak terluka cepat-cepat menuruni gunung untuk mencari kawan-kawan mereka dan menilai kesrusakan.
Tiga pendaki sangat terguncang, namun hanya mengalami goresan luka tidak membahayakan. Hanya seorang yang kurang beruntung tertimpa bongkahan es besar yang ahirnya dia meninggal dalam pangkuan saya. Begitu cerita Andrew Lock.
Keindahan ditengah tragedi
Beberapa detik setelah teman mereka meninggal karena luka-lukanya, sesuatu yang luar biasa telah terjadi.
"Saat aku mendongak, kupu-kupu terbang melewatiku. Itu adalah perasaan yang paling luar biasa dalam situasi kematian dan kesedihan ini, dapat melihat bentuk kehidupan yang indah terbang jauh. Itu menggembirakan, "kata Andrew.
"Saya merasa seperti jiwa kawan pendaki itu terbang jauh.“
Tugu peringatan bagi pendaki yang hilang di base camp Annapurna. (Foto: Andrew Lock)
Andrew Lock adalah pendaki gunung Australia yang paling berhasil dalam bidang menaklukan puncak tertinggi dengan pengalaman yang pragmatisme tentang risiko petualangan tersebut.
Dia juga menyadari akan kematian yang menyedikan, tetapi bersamaan dengan itu dia juga sadar akan bahaya pendakian itu
Oleh karena itu, pada setiap ekspedisi dia berpandangan siap menghadapi dan mengatasi rasa takut; dan menyadari bahwa kematian itu bisa datang setiap saat.
Andrew Lock kembali ke Annapurna di tahun 2007 dan berhasil menundukkan puncaknya.