ABC

Rehabilitasi Masjid Bersejarah di Broken Hill

Dua situs bangunan yang masuk dalam daftar warisan cagar budaya yang rusak di kawasan Far West, New South Wales menerima pendanaan dari Pemerintah Negara Bagian untuk membantu perbaikan situs tersebut. Pendanaan ini dimungkinan setelah pakar bangunan warisan dan organisasi setempat mendesak pemerintah NSW.

Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki masjid Broken Hill, yang diyakini merupakan salah satu masjid tertua di Australia, dan gedung Trades Hall, sebuah ikon gerakan serikat pekerja modern.
Dewan Kota Broken Hill akan menerima dan mencocokkan dana sebesar $113.000 atau lebih dari Rp1,1 miliar selama dua tahun untuk memperbaiki dinding bagian dalam dan luar masjid, serta lantai yang telah rusak oleh rayap.
Pemerintah NSW juga berkomitmen menggulirkan dana sebesar $ 60.000 atau hampir Rp600 juta untuk dewan pengurus gedung Trade Hall, yang akan mencocokan dana itu untuk untuk memperbaiki atap gedung Trades Hall yang bocor.
Anggota parlemen untuk wilayah Barwon, Kevin Humphries, mengatakan kedua situs tersebut merupakan aset bagi Australia dan perlu dilestarikan.
“Sejauh yang saya ketahui [masjid Broken Hill adalah] satu-satunya yang selamat dari apa yang disebut masjid Ghantown [masjid yang didirikan oleh pendatang asal Afghanistan dan Pakistan yang bekerja di pedalaman Australia sebagai penunggang karavan unta], jadi masjid ini sangat unik,” kata Humphries.

“Sementara [gedung Trades Hall] memiliki struktur bangunan yang cukup unik untuk dilestarikan di Australia.”
“Tentu saja sejarah yang terpancar dari gedung Balai Perdagangan ini juga perlu dipelihara juga.”

Pakar menyambut baik pendanaan ini

Eksterior masjid Broken Hill
Masjid Broken Hill dibangun pada akhir tahun 1800 tapi sekarang ini banyak bagian bangunannya digerogoti rayap dan masalah struktur bangunan.

ABC Broken Hill: Rebekah Lowe

Sementara itu penasihat warisan untuk Dewan Kota Broken Hill, Liz Vines telah lama berkampanye dan mengajukan permohonan pendanaan agar masjid ini dapat direnovasi.
Liz Vines mengatakan, dana tersebut juga akan dapat membuat situs ini lebih diminati wisatawan.
“Sisa uang itu akan digunakan untuk paket interpretasi terhadap bangunan tersebut, yang akan bagus sekali,” kata Vines.
“Saya belum tahu detail sebenarnya dari apa yang akan ada dalam program interpretasi itu tapi sangat terfokus untuk menceritakan kisah yang sangat unik tentang Masjid Broken Hill ini.”
Liz Vines mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk memperbaiki atap Balai Perdagangan sehingga dapat membuat kondisi atapnya mendekati usaha pemulihan penuh, yang oleh Pemerintah Negara Bagian NSW diperkirakan dapat menelan biaya sebesar $ 500.000 (Rp4,9 miliar).
“Amat realistis untuk melakukan pemuliah ini dalam tahap inkremental karena uangnya tersedia,” kata Vines.
“Tentu perkiraan setengah juta dolar itu menjadi sangat menakutkan.
“Tapi saat Anda memecahnya menjadi elemen terpenting yang perlu dilakukan terlebih dahulu, dan tentunya listrik sangat penting, namun yang terpenting adalah menghentikan air masuk ke bangunan.”

Perlu pendanaan lebih lanjut

Dewan Industri Barrier
Aula perdagangan Broken Hill mampu bertahan dari kerusakan atap pada saat terjadi badai pada tahun 2009.

ABC News: Gavin Coote

Maureen Clark, staf Humas untuk Trades Hall Trust, mengatakan pengumuman pendanaan dari Pemerintah NSW ini telah lama ditunggu-tunggu.
Trust memperoleh komitmen finansial dari serikat pekerja, Dewan Kota dan sumbangan dari pengumpulan dana di masyarakat, namun Maureen Clark mengatakan lembaganya masih perlu mengumpulkan sekitar $15.000 atau Rp149 juta untuk dapat menyesuaikan dengan dana dari Pemerintah.
“Orang bisa saja berpikir ‘Oh lihat, mereka punya uang dari Pemerintah jadi kita tidak perlu khawatir lagi’,” kata Clark.
“Tidak demikian, kita masih perlu bantuan, kita masih perlu khawatir, kita masih butuh penggalangan dana.
“Kami sudah menghentikan penggalangan dana secara online, tapi sebaliknya kami telah membuka rekening langsung … dan orang juga bisa memberikan donasi pribadi di Balai Perdagangan.”

Diterjemahkan pukul 21:00 WIB, 26/4/2017, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.