Reaksi Beragam Atas Hadirnya Alibaba di Australia
Salah satu perusahaan bisnis di internet (e-commerce) terbesar di dunia Alibaba Group, baru-baru ini membuka kantor pusat Australia-Selandia Baru di Melbourne. Namun siapa yang akan menyambut kedatangan perusahaan asal China tersebut dan siapa yang merasa tersaingi?
“Meskipun hidup di Australia enak, kami tidak bisa menggunakan Taobao di sini.”
Inilah yang biasanya dikeluhkan siswa asal China yang sedang belajar di Australia.
Namun semua itu segera akan berubah, dengan hadirnya perusahaan induk Taobao dan direktur utama Alibaba Jack Ma di Melbourne.
Jack hadir untuk secara resmi membuka kantor Alibaba yang menangani wilayah Australia-Selandia Baru baru-baru ini setelah Tahun Baru Imlek.
Alibaba didirikan pertama kali tahun 1999 dan sekarang merupakan salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia, dengan antara lain memiliki bisnis bernama Tmall dan Taobao.
Sekarang ini sebagian warga di China tidak bisa hidup tanpa Taobao, bisnis mirip eBay. Mereka yang mau membeli barang lewat internet bisa menggunakan Alipay, untuk membayar, pembayaran online yang dibuat oleh Alibaba.
Keberhasilan Alibaba telah membuat pendirinya Jack Ma menjadi selebriti di Cina. Menurut daftar warga terkaya di China di majalah bisnis Forbes, Jack Ma adalah orang kedua terkaya di sana .
Jack pertama kali mengunjungi Australia di tahun 1985, dan tinggal bersama Ken Morley dan keluarganya di Newcastle (Newcastle).
Jack kebetulan bertemu mereka sebelumnya di China. Persahabatan itu kemudian memberi pengaruh besar bagi Jack Ma.
Tiga puluh dua tahun kemudian dia kembali mengunjungi Newcastle dan memberikan sumbangan $26 juta kepada University of Newcastle untuk membuat sebuah program beasiswa guna mengenang jasa Ken Morley.
Jack pernah mengatakan selain China, Australia adalah negeri kesukaannya.
Mengapa Australia dan Selandia Baru?
“Di masa lalu, orang mendatangi Australia untuk mencari emas namun emas dari Australia sekarang ini adalah air yang bersih, udara, dan tanah.” kata Jack.
Dia mengagumi Australia dan Selandia Baru yang melindungi lingkungannya, yang bisa menjadi mitra yang bagus bagi negeri seperti China, yang perlu mengimpor produk yang tidak bisa mereka hasilkan sendiri.
"Apa yang diinginkan konsumen China adalah kesehatan, dan kebahagiaan, itu yang bisa disediakan oleh Australia dan Selandia Baru. Anda memiliki alam yang cantik dan hati yang bagus, dan itulah yang bisa dipelajari oleh China."
– Jack Ma
Saat ini ada 1.300 merek dagang asal Australia, dan 400 asal Selandia Baru yang menggunakan platform untuk menjual barang mereka.
Dari itu, 80 persen diantaranya baru pertama kalinya menjual produk di China, hal ini menunjukkan betapa sukanya konsumen China menyukai produk dari kedua negara.
Siapa yang akan mendapat dan siapa yang akan khawatir?
Professor Heling Shi dari Monash University mengatakan konsumen yang akan mendapat manfaat dari kehadiran Alibaba, karena pasar akan lebih bersaing dalam menjual produk mereka.
Allan Qiu, mitra Alibaba di Australia dan salah satu pemilik bisnis di Melbourne mengatakan bisnis lain seperti penyedia jasa lokal, pemasok, logistik, dan perusahaan penyimpanan juga akan mendapat manfaat.
Juga mahasiswa asal China di kedua negara akan bisa menggambil keuntungan dari kehadiran Alibaba.
"Mahasiswa internasional asal China akan bisa memanfaatkan pengetahuan mereka akan bahasa dan budaya China karena perusahaan lokal akan merekrut mereka yang punya kemampuan tersebut. "
– Allan Qui
Jadi siapa yang akan merasa khawatir dengan kehadiran Alibaba di Australia?
Professor Shi mengatakan ini semua tergantung kepada jenis produk apa yang kita jual.
“Menurut penelitian ekonomi terbaru, barang-barang yang sudah memiliki standar seperti tiket pesawat atau buku, semuanya bisa dijual di internet. Namun barang khusus atau produk yang memerlukan pengalaman konsumen untuk mencobanya seperti mobil atau barang seni susah dijual online.” kata Shi.
"Karenanya bisnis yang menjual produk yang standar akan terpengaruh oleh Alibaba dan mereka yang menjual barang yang khusus tidak akan terpengaruh."
– Professor Heling Shi
Kesulitan memperkenalkan Taobao dan Alipay di Australia
Konsumen China di Australia ingin mengetahui apakah mereka bisa menggunakan Taobao dan Alipay di Australia, seperti mereka menggunakannya di China.
Professor Shi mengatakan bahwa bila Alibaba akan mempromosikan sistem pembayaran Alipay di Australia, mereka akan menghadapi beberapa kesulitan.
Pertama, Alipay harus memenuhi berbagai aturan yang ada di sini.
Kedua, alasan utama bahwa Alipay begitu sukses di China adalah kartu kredit tidak banyak digunakan di sana, dan konsumen lebih senang menggunakan Alipay ketika membeli barang online.
"Menggunakan kartu kredit di Australia adalah hal yang umum dan mudah. Sulit sekali memperkenalkan cara lain kepada konsumen dan berharap mereka mengubah kebiasaan."
– Professor Heling Shi
Professor Shi juga mengatakan mempromosikan Taobao di Australia juga akan susah.
“Pertama, Australia adalah negara yang penduduknya jarang dan terpisah-pisah oleh jarak, sehingga ongkos kirim akan lebih tinggi dari China.”
“Kedua, bila banyak usaha kecil di Australia memiliki toko di Taobao, maka konsumen akan bisa melakukan pencarian dan pembandingan harga, dan mereka juga menghadapi kemungkinan membeli produk palsu.”
Namun Allan mengatakan sedang menunggu langkah Alibaba berikutnya.
“Saya berharap Alibaba akan melakukan lebih banyak lagi dalam membangun lingkungan bisnis e-commerce yang sehat, mendorong lebih banyak pemain China untuk bergabung, dan memperkuat komunikasi antara perusahaan e-commerce Australia dan China.” kata Allan Qui.
Diterjemahkan pukul 16:00 AEST 17/2/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini