ABC

Ratusan Orang Berenang Telanjang di Hobart Rayakan Hari Terpendek Musim Dingin

Sekitar 700 warga turun tanpa mengenakan busana ke sungai Derwent di ibukota negara bagian Tasmania, Hobart guna menandai hari terpendek dalam musim dingin di belahan selatan.

Tanggal 22 Juni adalah hari dimana jarak matahari terbit dengan matahari terbenam paling pendek, dan fenomena ini disebut winter solstice di bumi bagian selatan.

Dengan suhu udara hanya berkisar 1 derajat di darat dan 11 derajat Celcius di dalam air, peristiwa renang telanjang ini merupakan kegiatan tahunan dan sekaligus menandai berakhirnya 10 hari Festival Dark Mofo yang dilangsungkan di Hobart untuk tahun ketiga.

Memulai kegiatan mereka di saat matahari terbit sekitar pukul 7 pagi di Pantai Sandy Bay, ratusan warga ini disambut suhu yang sangat dingin, dengan kebanyakan perenang hanya berada di dalam air selama beberapa detik.

Namun ketika mereka keluar dari air, suhu di darat lebih dingin lagi, yaitu 1 derajat.

Sekitar 1.100 orang mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini, namun pihak penyelenggara mengatakan suhu yang dingin tampaknya membuat beberapa orang membatalkan niat mereka. Yang akhirnya turun ke air adalah 752 orang.

754 orang akhirnya turun telanjang  berenang di sungai Derwent di Hobart.
754 orang akhirnya turun telanjang berenang di sungai Derwent di Hobart.

 

Di antara mereka yang turut serta adalah Stephen dan Michael Samson, pasangan kembar dari Sydney yang merayakan ulang tahun ke-50.

"Kami merayakan 50 tahun di bulan Desember," kata Stephen.

"Daripada melakukan sesuatu seperti bungy jumping atau skydiving, kami berpikir untuk melakukan renang telanjang ini." katanya lagi

Bila di bumi bagian selatan sedang musim dingin, di bumi bagian utara sedang musim panas, dan yang dirayakan adalah winter solstice, dimana jarak matahari terbit dan terbenam paling lama, dan ribuan orang mendatangi Stonehenge di Inggris untuk merayakan peristiwa tersebut.

 

Kegiatan berenang atau turun ke air di musim dingin guna memperingati winter solstice ini juga dilakukan oleh sekelompok ilmuwan yang sedang berada di Kutub Selatan.

Pas tengah hari Minggu, dengan suhu minus 26 derajat Celcius, 13 ilmuwan dari tiga stasiun Antartika milik Australia turun untuk mencoba dinginya air, lewat sebuah lobang es yang sengaja dibuat.

Beberapa perenang mampu berenang satu putaran, namun sebagian besar lainnya hanya mampu bertahan selama 30 menit, sebelum kemudian naik ke kontainer yang sudah dihangatkan terlebih dahulu.