ABC

Ratusan Orang Adukan Pelecehan Seksual di Kampus

150 buah pengaduan yang “sangat mengganggu” tentang kekerasan atau pelecehan seksual di universitas-universitas di Australia telah diterima oleh Komisi Hak Asasi Manusia (AHRC), Satu minggu setelah organisasi ini meluncurkan survey perdana mengenai seksisme di kampus.

Untuk pertama kalinya, AHRC mensurvey sampel mahasiswa dari 39 universitas di Australia. Lembaga ini juga mengundang semua mahasiswa untuk secara anonim berbagi pengalaman mereka mengenai kekerasan seksual atau pelecehan melalui mekanisme pengaduan online.
Presiden Komisi HAM Australia, Gillian Triggs mengatakan kepada Hack bahwa dirinya terkejut mengetahui banyaknya pengaduan yang diterima organisasinya.
“Survei ini diluncurkan hanya 5 atau 6 hari yang lalu, dan kami sudah mendapatkan pengaduan dan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dari masyarakat, dari siswa.
“Kami mendapat sekitar 150 pengaduan dan pengaduan itu sangat menganggu.

Gillian Triggs mengatakan beberapa responden melaporkan pernah diseret keluar dari mobil dan diperkosa; menjadi korban kekerasan seksual; menjadi obyek dari gerakan seksual yang tidak pantas; atau pakaian mereka dirampas di sebuah pesta.
“Ini hampir seolah-olah seperti bendungan yang meledak, orang ingin membicarakan tentang hal ini.”
Gillian Triggs mengatakan kepada Hack kalau ia percaya orang merasa lebih nyaman berbicara tentang penyerangan dan pelecehan dalam survei rahasia.
“Saya pikir ketika Anda punya kesempatan seperti itu, Anda mendapatkan jumlah yang sangat tinggi dari orang-orang yang mengatakan, ‘ini adalah kesempatan saya untuk berbicara tentang sesuatu’.
“Pengaduan yang kami terima baru-baru ini sering didahului dengan ucapan,” Aku tidak melaporkan hal ini, tapi ‘. “
Gillian Triggs mengatakan ada pengaduan yang bersifat sangat ekstrem yang dikirim mahasiswa sejauh ini, dan masih terlalu dini untuk melihat apakah ada kecenderungan yang muncul. Tapi dia berharap survei ini akan dapat menunjukkan kalau jumlah dan sifat pelecehan seksual di kampus berbeda dengan populasi pada umumnya.
“Kita semua tahu bahwa setiap minggu di media ada cerita lain [tentang pelecehan seksual] dari kampus sebuah perguruan tinggi atau universitas yang cukup banyak terjadi di seluruh Australia.
“Salah satu hal yang kita ingin tahu adalah apakah kejadian pelecehan seksual ini dari hal-hal kecil hingga perkosaan yang sangat serius, apakah ini berbeda dari sisa masyarakat. Kita tidak tahu jawabannya.
“Sangat dikhianati dan hampa”
Selama beberapa bulan terakhir, Hack telah melaporkan beberapa cerita tentang kekerasan seksual dan pelecehan mahasiswa.
Dan kita sering tidak perlu pergi terlalu jauh untuk menemukan lebih banyak cerita dan banyak lagi.
mahasiswa ANU 20 tahun Alex Lewis adalah salah satu dari mereka.

Alex Lewis, mahasiswa ANU
Alex Lewis, mahasiswa ANU

Supplied

Awal tahun ini, dia mengetahui orang-orang di kampusnya telah mengambil foto payudaranya dibalik pakaiannya dan mereka berbagi foto itu secara online.
“Itu adalah makan malam resmi pada awal tahun dan salah satu orang menciptakan pesan grup yang beranggotakan mahasiswa tahun kedua dan ketiga anggota ‘klub anak laki-laki’” Alex menulis dalam surat kabar mahasiswa ANU Woroni bulan lalu,
“Malam itu penuh dengan acara makan, minum dan menari, semua didokumentasikan dalam sebuah forum online dengan tujuan tunggal menilai mana payudara ‘terbaik’ pada acara malam tersebut.
“Seperti domba ceroboh yang mengikuti kawanannya, beberapa orang memoto dan mengunggah gambar tubuh saya. Yang dibumbui dengan komentar penghinaan bernada seksis, termasuk proposal memperkosa saya – semua berlangsung saat saya riang duduk di hadapan mereka “
Alex mengatakan kepada Hack bahwa pengalaman ini membuatnya memandang teman-temannya – yang merupakan bagian dari pesan kelompok itu – dengan sangat berbeda.
“Saya merasa sangat dikhianati dan sangat hampa, karena saya pikir saya tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.
“Saya sangat bingung terhadap orang-orang disekeliling saya. Dimana saya pikir mereka bukan teman saya, dan bergaul dengan mereka itu lebih hanya sekedar kesenangan baru bagi mereka, daripada sebuah hubungan.
Beberapa bulan kemudian, ketika ia menerbitkan kisahnya di koran mahasiswa, siswa lain mulai berbagi cerita mereka sendiri dengan Alex.
“Saya menemukan banyak sekali orang yang datang kepada saya dengan kisah mereka,” Alex mengatakan, “Setiap orang memiliki contoh mereka sendiri, pengalaman terkait kekerasan dan pelecehan seksual dan ini benar-benar telah mengguncang saya.”
“Saya tidak menyangka ada begitu banyak orang telah mengalami hal-hal yang jauh lebih buruk daripada yang saya alami.”
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal telah mengalami pelecehan seksual, kekerasan atau kekerasan dalam rumah tangga, selalu ada seseorang yang Anda dapat chatting di 1800 RESPECT.
Setiap mahasiswa dapat membuat pendaftaran online rahasia di www.humanrights.gov.au/universitysubmissions.

Diterjemahkan 20:30 WIB, 31/8/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.