ABC

Ratusan dokter di China terima suap dari produsen susu formula

Pemerintah China menghukum 13 dokter dan tenaga medis di Kota Taijin, menyusul pengungkapan praktek suap yang melibatkan perusahaan susu formula Perancis oleh media lokal. Hukuman itu berupa pemecatan dan pemberhentian sementara.

Televisi resmi pemerintah China CCTV melaporkan bulan lalu adanya dugaan praktek suap dari salah satu perusahaan susu formula dari Perancis kepada kalangan dokter dan petugas medis di kota Taijin.

Pemerintah setempat awal pekan ini menyiarkan laporan penyelidikan atas dugaan tersebut dan menemukan, praktek ini sudah terjadi sejak tahun 2011. Laporan itu, yang dikutip media lokal di China, menyebutkan setidaknya 116 dokter dan 85 institusi kesehatan termasuk rumahsakit, telah menerima suap sejak dua tahun lalu.

Semua uang suap itu dilaporkan telah disita oleh petugas. 13 pelaku termasuk dokter dan perawat, menurut pemerintah Taijin, telah dipecat atau diberhentikan sementara. Pihak Dumex, produsen susu formula bayi, dikutip CCTV mengatakan akan menghentikan praktek itu segera dan akan menunjuk pejabat senior perusahaan untuk menangani kasus ini.

Pemerintah China juga mengeluarkan peraturan baru atas impor yang melarang susu bubuk bayi impor dikemas kembali dan dikurangi konsentrasinya di China.

Lazaras Karasavvidis, dari perusahaan pembuat susu formula bayi Wattle Health Australia, menyambut baik langkah itu. 

"Dalam beberapa kasus, mereka mencampurkan produk dari China, dan produk yang lebih rendah kualitasnya dari Eropa atau Amerika Selatan, dan susu yang telah dicampur itu kemudian diklaim sebagai produk Australia atau Selandia Baru," katanya.

Sementara itu, Rabobank menyiarkan laporan yang mengindikasikan permintaan China akan impor produk susu akan terus berkembang sekitar 20 persen setahun, sampai industri susu dalam negeri berhasil memenuhi kebutuhan.

Menurut catatan, sekitar 70 persen dari lebih 20 juta bayi yang lahir setiap tahun di China, diberikan asupan susu formula, meskipun kampanye untuk mendorong penggunaan ASI terus dilakukan.