ABC

Raksasa Jepang ‘Mitsubishi’ Kuasai Saham Perusahaan Agrikultur Australia

Perusahaan konglomerat asal Jepang ‘Mitsubishi’ membeli 80% saham perusahaan pengolah biji-bijian ‘Olam Grain Australia’ senilai 64 juta dolar.

Perusahaan Mitsubishi baru saja membeli 80% saham perusahaan pengolah biji-bijian ‘Olam Grain Australia’ sekaligus memiliki 12,5% saham pelabuhan ‘Newcastle Agri Terminal’ di Carrington, New South Wales. (Foto: Kim Honan)
Menurut keterangan pimpinan Olam Grain, kesepakatan yang dicapai antara Mitsubishi dan perusahaannya akan meningkatkan kompetisi dalam sektor pengolahan biji-bijian di Australia.

Mitsubishi kini merupakan perusahaan Jepang ketiga yang melakukan ekspansi ke industri biji-bijian di Australia, setelah perusahaan ‘Sumitomo’ membeli grup ‘Emerald’ dan ‘Mitsui’ membeli sebagian saham perusahaan ‘Plum Grove’.

Perusahaan gabungan ini akan diberi nama ‘Agrex Australia’, dan dari kesepakatan tersebut, Mitsubishi juga mendapat saham di perusahaan ‘Newcastle Agri Terminal’, yang dikelola secara bersama oleh grup ‘CBH’ dan ‘Glencore Xstrata’.

Direktur Utama Olam Grain Australia, Bob Dall’Alba, mengatakan, regulasi yang bersumber dari klausul penghapusan monopoli dalam ekspor gandum di tahun 2008 telah menciptakan kondisi yang hanya menguntungkan para pemain besar.

“Para pelaku di industri biji-bijian saat ini menyadari bahwa kecuali anda salah satu pemilik aset di perusahaan semi-monopoli besar, berarti anda termarjinalisasi di bisnis ini, dan karenanya anda harus tetap berinvestasi di sektor pelabuhan dan infrastruktur lainnya,” kemuka Bob.

‘Newcastle Agri Terminal’ adalah tangkapan besar bagi Mitsubishi, dan untuk memaksimalkan nilai aset pelabuhan, investasi dari luar kawasan yang lebih besar dibutuhkan, demikian pula pada aset-aset pelabuhan lainnya.

Bob menjelaskan, kemitraan tersebut akan mulai mencari peluang investasi dalam bidang infrastruktur guna menyokong kegiatan pelabuhan, dan hal tersebut mustahil jika melibatkan aset yang berusaha dijual Grain Corp.

Dan sementara Bob menyebut bahwa kemitraan baru tersebut akan membahas langkah-langkah ke depan yang harus dibuat, ia juga mengemukakan bahwa investasi di negara bagian Australia Selatan dan Australia Barat sangat mungkin dipertimbangkan.