ABC

“Rajanya” Gas Rumah Kaca Teridentifikasi

Sebuah bahan kimia bernama perfluorotributylamine (PFBTA), disebut sebagai "rajanya" gas rumah kaca karena terbukti memerangkap lebih banyak panas matahari dalam atmosfir Bumi daripada semua gas lain yang diketahui. PFBTA selama ini digunakan dalam darah buatan dan industri elektronik.

Demikian hasil penelitian yang dimuat di jurnal Geophysical Research Letters pekan ini. Salah seorang penulis laporan itu, Angela Hong, menjelaskan, PFBTA menyekap planet Bumi 7100 kali lebih effektif daripada karbon dioksida.

Di jelaskan, dalam alam tidak ada yang dapat menyerap atau memecah bahan kimia ini, yang berarti PFBTA masih akan menyekap planet Bumi berabad-abad dari sekarang.

Tidak seperti PFBTA, banyak gas rumah kaca lainnya pada akhirnya menghilang dari udara. Misalnya, tanaman menyerap karbon dioksida sehingga jumlahnya berkurang di atmosfir.

"Untungnya, tidak banyak PFBTA di atmosfir. Meski bahan kimia itu sudah digunakan selama puluhan tahun, tapi udara yang dites dalam studi baru-baru ini mengandung hanya 0,18 bagian per-triliun PFBTA ," kata Hong.

Bahan kimia lainnya yang berkaitan dengan PFBTA mungkin mempunyai dampak rumah kaca serupa, tapi belum dikaji.

PFBTA pernah digunakan sebagai bahan pengganti darah buatan, Fluosol, tapi tidak lagi. PFBTA terus digunakan dalam uji coba elektronik dan sebagai agen transfer panas.

Dengan mengakui bahwa PFBTA berpotensi memerangkap panas, pabrik-pabrik dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi keluarnya gas tersebut ke lingkungan.