ABC

Rahasia Kota Canberra di Mata Warganya

Cara terbaik menjelajahi kota baru adalah dengan memanfaatkan pengetahuan warga setempat. Kali ini ABC Australia Plus meminta pendapat sejumlah warga Canberra yang datang dari Australia dan negara lain. Inilah beberapa tempat favorit mereka.

Canberra merupakan ibukota Australia dan rumah bagi sekitar 386.000 penduduknya.

Kota ini terletak di Australian Capital Territory, yang dikelilingi oleh Negara Bagian New South Wales. Kota ini terletak di tanah adat milik Aborigin Ngunnawal dan nama Canberra diperkirakan berarti 'tempat pertemuan', berasal dari kata Aborijin, Kamberra.

Keseimbangan yang sempurna

Taman Nasional Namadgi (Flickr CC: Pascal Vuylsteker) dan Luke Wilson.
 

Luke Wilson sudah beberapa kali tinggal di Canberra selama 33 tahun.  "Saya tumbuh besar di kota ini dan meskipun saya pernah tinggal di luar negeri  beberapa kali, saya selalu kembali ke Canberra," katanya.

Setelah menghabiskan waktu membangun mega kota di Asia Tenggara, apa yang sangat dirindukan Wilson mengenai rumahnya di Canberra adalah keseimbangan yang sempurna antara kota dan negara.

"Mengendarai mobil selama setengah jam dari Kota Canberra, Anda sudah akan berada di pinggir Taman Nasional yang sangat indah. Dan setelah berjalan selama satu hari atau memanjat tebing anda bisa dengan cepat kembali ke kota untuk minum bir dan menyantap makanan lezat,” tutur Wilson.

“Hutan alami yang ada didalam maupun di sekitar Kota ini, telah membantu Canberra mendapatkan julukannya sebagai "Hutan ibukota”,” katanya.

 

Rumah berbagai lembaga nasional 

Gedung Parlemen Lama (Flickr CC: Richard Gifford) dan Andrea Ho.
 

Andrea Ho saat ini menjabat sebagai manajer 666 ABC di Canberra. Karirnya bersama ABC telah membawanya pernah tinggal di seluruh Kota besar di Australia. Mulai dari kota kelahirannya, Melbourne, hingga ke Armidale, Tamworth dan Hobart.  Dia akhirnya pindah ke Canberra pada tahun 2008.

Salah satu aspek dari Canberra yang paling disukainya adalah semua lembaga-lembaga nasional, termasuk galeri, museum dan parlemen yang ada di kota ini.

"Meski Canberra merupakan kota kecil, tapi ini adalah tempat dengan ide-ide besar," katanya. 

"Masing-masing dari lembaga-lembaga nasional ini merupakan sebuah tempat khusus tersendiri yang sangat menyenangkan untuk dikunjungi, dijelajahi, dipelajari dan dinikmati. Dan yang  menyenangkannya lagi adalah semua lembaga itu tidak memungut biaya masuk bagi warga Australia maupun pengunjung pada umumnya,” paparnya.

Salah satu gedung favorit Andrea Ho adalah Gedung  Parleman Lama atau Old Parliament House,  yang sekarang menjadi Museum Demokrasi Australia. "Ketika saya dan suami saya tiba di Canberra, tempat pertama yang kami kunjungi adalah Gedung Parlemen Lama," kata Andrea.

"Bagi saya, dinding megah dari Gedung Parlemen Lama ini seakan menyuarakan semangat dan hiruk pikuk Australia yang terus tumbuh dan berkembang,” tambahnya.

 

Danau dan kolam 

Danau Burley Griffin (Flickr CC: DawMatt) dan Kailah Watson.
 

Kailah Watson baru saja pindah ke Canberra dari Adelaide, Ia tiba di Canberra tujuh bulan yang lalu. Dalam waktu singkat dia mengaku telah jatuh cinta dengan danau dan kolam di kota ini.

"Meskipun musim dingin di Kota Canberra bisa menjadi sangat dingin sekali udaranya, tapi matahari biasanya selalu bersinar. Jadi berjalan di sekitar Danau Burley Griffin atau Kolam Yerrabi merupakan cara yang indah untuk menghabiskan waktu selama beberapa jam," katanya.

"Danau itu memiliki jalur pejalan kaki yang fantastis di sekitarnya dan semua area disekitarnya dikelilingi oleh padang rumput yang subur dan hijau yang menjadi tempat sempurna bagi anak-anak untuk bermain, untuk berpiknik atau bermain kriket bersama pasangan,” jelasnya.

 

Kebun Cockington Green

Cockington Green Gardens (Flickr CC: Stonestreet's Coaches – The Extra Mile) dan Ratih Maria Dhewi.
 

Ratih Maria Dhewi dari Bogor, Indonesia,  tinggal di Canberra selama hampir empat tahun, saat mengambil gelar PhD di jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.  Bagian favoritnya dari Canberra adalah daya tarik wisata yang populer di kota ini bernama Kebun Cockington Green.

"Tempat ini layak untuk dikunjungi," kata Ratih. "Ini adalah sebuah kota miniatur yang dikelilingi oleh serangkaian miniatur bangunan bersejarah dari seluruh dunia yang unik dan berasal lebih dari 30 negara. "

"Mulai dari Candi Borobudur Indonesia yang megah, hingga model desa di Inggris. Juga Sekitar 1.500 miniatur orang, hewan dan burung-burung yang  dipajang yang dibuat dengan sangat cermat hasil karya seniman. "

Ada hal lain yang juga dia sukai dari kebun. "Sebagai pecinta taman saya sangat menikmati tempat ini karena taman-taman indahnya  dengan berbagai jenis tanaman berwarna-warni, bonsai dan Hampir sekitar 35.000 jenis  bunga." 

 

Kegiatan luar ruangan 

 

Piknik di Danau Burley Griffin (Flickr CC: njcull). Thanh Vu bersama suami dan anak perempuannya (bawah).
 

Thanh Vu telah bermukim di Canberra selama 8 tahun, sebelumnya dia tinggal di Melbourne.

Menurut Thanh VU, hal terbaik mengenai Canberra adalah seimbangnya kehidupan kerja. "Istirahat bekerja sepuluh menit pada jam-jam  sibuk – tidak ada kota-kota besar lain yang bisa menyamai aturan di Canberra ini,” katanya.

Menghabiskan waktu dengan leluarganya adalah hal penting baginya dan Thanh mengapresiasi kegiatan luar ruang bagi keluarga.

"Hampir setiap akhir pekan kami menggelar kegiatan luar ruang dengan keluarga lain,” katanya.

"Piknik, camping, hiking, memancing, berkuda dan kegiatan outdoor lainnya."

 

Kehidupan kampus

Mahasiswa internasional di Universitas Canberra (supplied) dam Sedara Peou.
 

Sedara Peou adalah mahasiswa peraih beasiswa yang tengah menyelesaikan gelar masternya.

Tiba di Kota Canberra pada awal 2014 dari Phnom Penh. Apa yang paling disukainya dari Kota Canberra adalah lingkungan belajar yang disediakan oleh Universitas Canberra.

"Hal-hal istimewa seperti kampus yang sangat luas, daerah hijau dan kawasan yang sedikit lebih sepi dibandingkan kota-kota lain. Serta berbagai fasilitas seperti perpustakaan, fasilitas olahraga, laboratorium  dll, membuat saya sangat merekomendasikan teman-teman saya yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di Australia untuk belajar di Canberra," ujarnya.

Dalam beberapa hal, Canberra sangat jauh berbeda dari Phnom Penh, negara asal Sedara.

"Ketika saya berada di Phnom Penh, saya perlu  meninggalkan rumah untuk bekerja di pagi hari, karena lalu lintas sangat mengerikan dan aku takut untuk pulang larut malam karena alasan keamanan."

"Sebaliknya, saya jarang menemukan lalu lintas yang buruk di Canberra dan saya dapat berjalan pulang dari sekolah di tengah malam tanpa khawatir dengan keamanan diri saya," ungkapnya.

Untuk cerita lainnya silakan "like" akun Australia Plus di Facebook: facebook.com/AustraliaPlus