ABC

QUT Lepas Saham-sahamnya dari Sektor Bahan Bakar Fosil

Aktivis mahasiswa dan kalangan dosen pada Queensland University of Technology (QUT) menyambut gembira komitmen kampus mereka untuk melepas seluruh sahamnya (divestasi) yang ada di perusahaan bahan bakar fosil.

Keputusan QUT dikeluarkan menyusul kampanye yang digelar Fossil Free QUT. Kampanye ini di antaranya berupa surat terbuka yang ditandatangani lebih dari 120 dosen yang mendesak universitas itu bergabung dengan gerakan global setelah kampanye serupa sukses di sejumlah universitas di Australia.

Vice-chancellor (setara Rektor) Professor Peter Coaldrake mengeluarkan pernyatan melalui surat elektronik pada Jumat pekan lalu. Isinya, berupa keputusan untuk mengalihkan investasi dari perusahaan-perusahaan batu bara, minyak dan gas.

“Kami telah meninjau hubungan investasi QUT dengan risiko iklim dan menetapkan perubahan pada strategi investasi universitas,” katanya.

“QUT berkomitmen terhadap transisi yang teratur dan berhati-hati dari investasi di perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil,” tambah Prof. Coaldrake.

‘Peluang Signifikan’ dari Industri Bahan Bakar Fosil

Lembaga bernama Queensland Investment Corporation (QIC), yang menangani dana milik QUT sebesar 300 juta dolar, telah diminta untuk memastikan bahwa “tidak melakukan investasi langsung pada bahan bakar fosil” serta “tidak melakukan investasi pada material penting dari bahan bakar fosil”.

Keputusan ini menjadikan QUT sebagai perguruan tinggi pertama di Queensland dan yang kedua terbesar di Australia yang menarik saham-sahamnya dari perusahaan bahan bakar fosil. Keputusan itu dilakukan meskipun kampus ini memiliki perhatian besar pada geologi (Ilmu Bumi) di kampus Gardens Point.

Industri bahan bakar fosil menyiapkan lapangan kerja yang besar dari bagi sarjana lulusan Ilmu Bumi.

“Kami mengakui bahwa industri bahan bakar fosil merupakan penyumbang penting bagi perekonomian regional Queensland, serta memberi peluang singnifikan bagi QUT dalam mempengaruhi sektor ini melalui kepemimpinan, pendidikan dan riset,’ kata Professor Coaldrake dalam pernyataannya.

Dalam apa yang mereka sebut sebagai “kemenangan besar bagi gerakan iklim di Australia”, Fossil Free QUT hari ini mendorong para pendukungnya untuk mengirimkan pesan dukungannya kepada pihak rektorat QUT. Hal itu dimaksudkan untuk menjawab “reaksi berkelanjutan” sama seperti yang terjadi pada Australian National University (ANU) setelah memutuskan divestasi di tahun 2014 lalu.

“Kita perlu menunjukkan bahwa kita mendukung keputusan QUT melakukan divestasi, seta mendorong Rektor dan pejabat bidang kemahasiswaan (Registrar) untuk mempertahankan keputusan mereka,” demikian dinyatakan kelompok ini dalam laman Facebook mereka.

QUT bergabung dengan ANU, La Trobe University serta the University of Sydney sebagai perguruan tinggi utama di Australia yang memutuskan divestasi dari sektor bahan bakar fosil.

Diterbitkan Pukul 14:30 AEST 6 September 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.