ABC

Pusat Kesenian Pribumi Merrepen Terancam Tutup

Pusat kesenian yang baru-baru ini melejit namanya setelah meraih penghargaan busana bergensi dalam event Melbourne Cup terancam ditutup.

Pusat Kesenian Merrepen mendapat sorotan media Australia ketika model asal Darwin Chloe Moo memenangkan penghargaan  Fashions on the Field dalam event Melbourne Cup awal November lalu dengan menggunakan busana yang kainnya didesain oleh salah satu seniman pribumi dari Pusat Kebudayaan tersebut,

Kemarin, dua perwakilan federal dari Kawasan Teritorial Utara, Senator Nova Peris dan anggota parlemen dari Solomon,  Natasha Griggs, menggunakan busana yang dibuat dari kain buatan Merrepen dalam sesi pembukaan parlemen.

Namun meski namanya tengah naik daun, Direktur  Pusat Kesenian Merrepen, Lizz Bott mengatakan dirinya telah diberitahu kalau lembaganya tidak akan menerima bantuan dana dari pemerintah federal lagi. Kondisi ini tentu saja mengancam masa depan pusat kesenian tersebut.

Dia mengatakan dirinya menerima email yang mengatakan lembaganya akan kehilangan  dana operasional senilai $325,000 selama 3 tahun yang dibutuhkannya untuk tetap ada.

"Kita sangat bangga melihat Natasha Griggs duduk dibelakan Perdana Menteri dengan baju bermotif  kulit buaya yang didesain oleh Aaron McTaggart," katanya.

"Sementara Nova Peris juga mengenakan salah satu rancangan kami, kami sangat bangga, tapi kemudian kemarin kami menerima email pemberitahuan pemutusan bantuan pendanaan, perasaan kami sangat hancur.”

Bott mengatakan dia akan menghubuni kedua senator Peris dan Griggs untuk membantu mereka meloby pemerintah federal agar pendanaan untuk lembaganya dipulihkan.

Moo mengatakan kontribusi yang dilakukan oleh pusat kesenian Merepen untuk dunia fashion telah membanggakan kawasan territorial Utara.

"Jelas saja mereka sangat kecewa," katanya.

"Saya pikir proyek atau karya mereka sangat progresif dan positif.  Karenanya keputusan itu sangat mengecewakan mengingat mereka mendapat sorotan luas selama musim Melbourne Cup."

Pusat Kesenian Merrepen berlokasi di komunitas  Nauiyu,  sekitar 220 kilometer  dari Darwin dan telah berjalan selama 25 tahun.