ABC

Puluhan Orang Overdosis akibat Ekstasi Cair di Festival Musik di Melbourne

Lebih dari 20 orang dilarikan ke rumah sakit dan banyak diantaranya dalam kondisi kritis, setelah mengalami overdosis akibat mengkonsumsi narkoba pada sebuah pesta dansa di Melbourne.

Sebanyak dua puluh lima orang korban overdosis itu dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi apa yang diyakini sebagai narkoba sintetis [ekstasi cair] ‘Gamma hudroxybutyrate’ (GHB) dalam Festival Parade Musik Elektrik di Sydney Myer Music Bowl di Melbourne, pada Sabtu malam (18/2/2017).

Iring-iringan mobil ambulans membawa ke-21 orang korban ke sejumlah rumah sakit (RS) di Melbourne yakni RS. Alfred, RS. Royal Melbourne dan RS St. Vincent.
Sementara 7 orang korban lainnya dirawat setelah meninggalkan event tersebut dan jatuh tak sadarkan diri di taman-taman dan jalan yang terletak tidak jauh dari event festival musik tersebut.
Polisi telah menangkap 40 orang di festival itu, termasuk 33 orang pria dan 7 orang wanita, sementara 28 orang lainnya mendapatkan pengalihan penyelesaian perkara dan 2 orang lainnya diberikan skema peringatan ganja atau ‘Cannabis Cautions’ [skema keringanan hukum yang dirancang untuk membantu mereka yang memiliki ganja untuk bisa menghindari tuduhan pidana dan sanksi hukum].
Satu orang ditangkap setelah kedapatan memiliki beberapa jenis narkoba yakni MA, LSD, obat penghilang nyeri ketamin dan ganja.
Orang tersebut masih berada didalam tahanan.

Korban beresiko tewas

Petugas Paramedis mengatakan mereka sangat menyayangkan apa yang mereka katakan sebagai jumlah korban overdosis paling banyak yang ditemukan dalam event musik yang berlangsung selama beberapa waktu ini.
“Kasus ini secara khusus amat mengecewakan karena terjadi pada malam dimana Kota Melbourne dalam keadaan tenang,” kata Komandan Petugas Kesehatan Negara Bagian Victoria, Paul Holman.
“Ini Benar-benar, acara yang dibanjiri dengan narkoba.

Holman menambahkan narkoba yang digunakan [GHB] dapat menyebabkan orang jatuh tidak sadarkan diri karena dapat memperlambat detak jantung dan menyebabkan kejang-kejang.

Menteri tolak uji narkoba

Sementara itu Menteri Kesehatan Mental, martin Foley mengatakan pemerintah Negara Bagian Victoria tidak berencana untuk memberlakukan tes narkoba [atau pil], namun mengakui kalau upaya mengurangi dampak buruk narkoba belum efektif.

“Apa yang kita perlukan adalah meningkatkan upaya mengurangi dampak buruk narkoba, dana sebesar $192 juta (Rp1,96 triliun) yang digunakan pada berbagai program semacam itu seputar program dukungan sebaya.”
“Upaya menyampaikan pesan mengenai perilaku aman jelas tidak berjalan dan kami sedang mempertimbangkan bagaimana kita bisa berbuat lebih banyak lagi.”
Dia mengatakan event khusus tidak berkaitan dengan perayaan Festival ‘White Night’ yang akan berlangsung dalam waktu dekat, tapi otoritas menyatakan akan menyelidiki kasus overdosis ini.
“Seluruh kejadian ini [menjadi] keprihatinan besar bagi kami dan kami akan melakukan pengawasan ketat terhadap operator acara ini,” katanya.
Petugas polisi tambahan akan mengawasi festival ini di Sydney di mana event festival musik ini masih akan berlangsung penyelenggaraannya di bagian barat Kota Sydney hingga Minggu tengah malam (19/2/2017).

Ketua Partai Hijau, Richard Di Natale mengatakan para pembuat kebijakan harus berhenti bersikap abaik dan harus menerapkan uji pil narkoba. “Kita harus bersikap tegas di negara ini dimana kita mengetahui kalau apa yang kita lakukan pada saat ini tidak berjalan, upaya itu tidak mencegah orang mengkonsumsi narkoba, jauh dari tujuan itu,” kata politisi ini.

“Apa yang dilakukan kebijakan saat ini justru malah mendorong orang untuk mengkonsumsi zat-zat berbahaya pada saat diluar sana tersedia langkah intervensi yang dapat mencegah orang melakukan hal itu.”

Namun Kepolisian Victoria mengatakan pemberlakuan tes narkoba di tempat berlangsungnya event tidak akan efektif.
Komisaris Utama Kepolisian Victoria, Graeme Ashton mengatakan laboratorium terbaik perlu waktu selama beberapa hari untuk menentukan apa kandungan didalam sebuah pil narkoba, dan proses itu tidak mungkin dilakukan secara cepat.

“Jadi untuk melakukannya, pada orang-orang dalam event semacam ini, untuk melakukannya dengan aman dan cepat merupakan pilihan yang benar-benar tidak praktis.”
Komisaris Polisi Ashton mengatakan polisi memiliki keprihatinan tentang penggunaan narkoba di ajang yang sama tahun lalu.
“Tahun ini … kita ternyata masih mendapati masalah narkoba pada acara ini,” katanya.
“Kami akan berbicara dengan pihak penyelenggara dan berusaha untuk memastikan kita dapat mendorong mereka sekuat yang kami bisa lakukan untuk memastikan [mereka] menangani masalah ini.”
Komisaris Ashton menambahkan pengujian atau tes pil narkoba menjadi “semacam mitos” di acara-acara publik yang besar.
“Tes atau uji narkoba Isebenarnya merupakan proses yang cukup rumit dan dilakukan secara benar. Jadi Anda bisa saja melakukan beberapa pengujian cepat, dimana seseorang mengatakan beberapa obat OK padahal sebenarnya tidak, disebabkan oleh semacam tindakan terburu-buru yang perlu dilakukan [di sebuah festival].”
ABC telah menghubungi penyelenggara Festival Parade Musik Elektrik terkait berita ini.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Diterjemahkan pada pukul 18:30 WIB, 19/2/2017 oleh Iffah Nur Arifah.