ABC

Puluhan Korban Jiwa Tewas Akibat Banjir, Curah Hujan Jabodetabek Masih Tinggi

Korban tewas akibat banjir di Jakarta hingga Rabu malam (1/01) telah mencapai puluhan orang dan puluhan ribu warga lainnya harus diungsikan setelah banjir menerjang banyak kawasan di Jakarta.

Menurut data Kementerian Sosial RI, 26 orang meninggal karena banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya hingga hari Kamis (2/01), dengan jumlah korban tewas terbanyak dari Kabupaten Bogor, yang mencapai 11 orang.

Banyak rumah-rumah terendam hingga mencapai bagian atap, bahkan ada yang ketinggian genangan airnya mencapai dua meter, seperti di Jakarta Timur.

Sementara itu BMKG mengatakan curah hujan di kawasan Jakarta dan sekitarnya masih belum menunjukkan penurunan.

“Potensi hujan dengan intensitas lebat masih ada dan bisa terjadi setidaknya sampai tiga hari ke depan,” ujar A. Fachri Radjab, Kepala Pusat Meteorlogui Publik BMKG.

“Masih ada angin yang berbelok [dari arah utara] di atas Pulau Jawa dan juga pertemuan massa udara atau angin dan inilah yang berpotensi menimbulkan pertumbuhan awan.”

BMKG juga mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan awan di atas kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah suhu permukaan laut selatan Indonesia yang masih hangat.

Hingga Rabu malam, jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta sudah mencapai lebih dari 31 orang, seperti yang dikatakan Kementerian Sosial.

Jumlah pengungsi terbanyak adalah di Kawasan Jakarta Barat, mencapai lebih dari 10 ribu orang.

Jumlah ini diperkirakan akan meningkat karena dari pantauan ABC Indonesia upaya evakuasi masih terus dilakukan.

Beberapa warga bahkan telah meminta evakuasi dan bantuan lewat jejaring sosial media, seperti Twitter.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menghimbau agar warga mau diajak bekerja sama apabila ada pihak dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hendak membantu evakuasi.

Anies mengatakan kepada media ditemukan ada banyak warga yang enggan dievakuasi saat air mulai naik, dengan alasan belum selesai melakukan apa yang sedang mereka kerjakan.

Ia juga mengatakan kebijakan ganjil genap ditiadakan pada hari Kamis, karena kondisi Jakarta yang masih tergenang air.

Sementara itu, Perusahaan Listrik Negara mengatakan telah mematikan listrik di ratusan kabupaten di Jakarta, sehingga berdampak pada setidaknya 30 juta orang.

Dalam pernyataan persnya, listrik dipadamkan untuk mencegah kecelakaan terkait listrik.

Seperti yang banyak dilaporkan media di Indonesia, sejumlah korban tewas akibat tersengat listrik.

Banjir menghadang Jakarta dan sekitarnya di saat warga lainnya menyambut hari pertama di tahun 2020.

Hujan lebat dan banjir bandang juga terlihat hingga ke Bogor dan Bandung.

Di tahun 2017, banjir di kawasan ibu kota menewaskan 50 orang.

Simak perkembangan berita dari banjir di Jakarta dan sekitarnya di ABC Indonesia dan bergabunglah bersama komunitas Facebook ABC Indonesia.