ABC

Proyek Pertama Rumah Mungil untuk Tunawisma di Australia

Seorang wanita dan anaknya yang melarikan diri dari kekerasan dalam rumah tangga; seorang pria yang akhirnya tidak memiliki rumah karena retaknya hubungan mereka; orang muda yang mencoba mengatasi kecanduan narkoba dan alkohol.

Inilah orang-orang yang hendak ditolong oleh organisasi non profit Little Homes Foundation dalam proyek percontohan baru di Central Coast, New South Wales.
Proyek Little Homes ini pertama di Australia ini direncanakan akan mulai melakukan pembangunan di sebelah Rumah Sakit Gosford dalam beberapa bulan mendatang.

Denah bagian dalam proyek Rumah Mungil
Setiap rumah akan memiliki panel berlapis udara dingin dan sistem bongkar pasang yang memudahkan pembangunan.

Supplied: Tiny Homes Foundation

Rencana yang telah disetujui ini akan memberikan 4-6 unit hunian tunggal, binatu umum, lounge dan kebun sayur.
Setiap rumah dibangun dengan dana kurang dari $30.000 atau kurang dari Rp300 juta dan dibuat dari material prefabrikasi atau knock down untuk perakitan yang mudah.
Rumah-rumah ini akan memiliki luas 14 meter persegi yang sudah termasuk didalamnya kamar mandi, dapur, ruang tidur, ruang tamu, dek kecil dan tangki air hujan.
“Kami tidak sedang berusaha melakukan kegiatan amal terbesar , kami hanya mencoba untuk memecahkan masalah tunawisma,” kata David Wooldridge, Direktur Eksekutif Tiny Homes Foundation.

Menciptakan solusi tahan lama
Lebih dari 100.000 orang kehilangan tempat tinggal pada waktu tertentu di Australia.
Mereka mungkin orang yang tidur di jalan, tidur di tempat terbuka, sofa peselancar dan, menurut Wooldridge, “orang-orang yang transisi dari situasi kekerasan dalam rumah tangga atau situasi lain”.
Mr Wooldridge bekerja di sektor keuangan, tetapi menghabiskan banyak waktu luangnya keluar dengan menjadi relawan jalanan dengan kelompok pendukung tunawisma.
Dia mengatakan dirinya sebagian terinspirasi untuk memulai Tiny Home Foundation karena keyakinannya sebagai umat Kristen dan filsafat bahwa kita harus “memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin memperlakukan diri sendiri”.
“[Yayasan ini adalah] sesuatu yang tercetus ketika melakukan kegiatan dengan mereka yang tidur diruang terbuka dan bekerja berjam-jam di luar membagi-bagikan kantong tidur dan makanan dan duduk menghabiskan waktu bersama dengan para tunawisma, karena kesepian adalah masalah besar bagi mereka, ” katanya.
“Saya ingin menempatkan kembali ke dalam sesuatu yang konstruktif, yang akan bertahan dan memiliki dampak yang langgeng daripada memiliki solusi tambal sulam saja,”
Tiny Homes hanya setetes air di di lautan’
Yayasan ini akan bekerja dengan penyedia perumahan sosial lokal Pacific Link, yang akan bertanggung jawab untuk mengalokasikan penyewa ke rumah.
Penyewa maka akan membayar biaya sewa murah dari pembayaran dukungan pemerintah mereka.
Rata-rata sewa sekitar $ 51 per minggu.

Coast Shelter
Coast Shelter adalah lembaga nirlaba pembangunan rumah sosial dan kelompok dukungan di Central Coast.

Facebook: Coast Shelter

Shayne Silvers, manajer operasi untuk organisasi dukungan sosial Coast Shelter, mengatakan sementara proyek Rumah Mungil ini mungkin membantu tunawisma muda terhindar dari tinggal di penampungan, namun ia menilai rencana yang hanya segelintir unit tunggal ini bagaikan “setetes air di lautan” .
“Saya kira proyek ini tidak ideal untuk keluarga,” kata Silvers.
“Situasi tunawisma begitu besar, terutama di sini di daerah daerah di mana kita memiliki banyak tunawisma yang datang dari Sydney.
“Para wanita yang datang ketempat kami antara lain ibu dengan tiga [anak-anak]. Rumah semacam ini tidak akan cocok untuk keluarga yang lebih besar.”

Silvers mengatakan Coast Shelter telah menolak 1.238 perempuan sepanjang tahun ini karena tidak ada lagi tempat kosong di penampungan mereka.

Dia mengatakan perumahan rakyat hanya memiliki kapasita terbatas dan sejumlah orang di Central Coast bisa berada di daftar tunggu untuk 13 sampai 15 tahun sebelum mendapat alokasi rumah.
Meskipun begitu, Silvers mengatakan Tiny Homes lebih bisa membantu meringankan tunawisma jika proyek percontohan ini berhasil dan bisa dilakukan di lahan kosong lainnya.
“Mantra saya: Jika kita dapat membantu seseorang, kita sudah berhasil,” katanya.

Diterjemahkan pukul 21:00 WIB, 30/8/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.