ABC

Promosikan Produksi TV Domestik, China Batasi Serial TV Asing

Otoritas media di China tengah bersiap untuk membatasi tontonan serial televisi (TV) internasional, agar mampu meningkatkan popularitas produksi TV domestik.

Serial TV asing, seperti ‘House of Cards’ atau ‘Downtown Abbey’, merajai lebih dari separuh konten yang dilihat di situs pengunduhan video populer, namun akan segera dibatasi hingga 30% saja.

Keputusan ini diambil seiring dengan upaya Pemerintah China untuk memperluas penonton domestik dan interbasional dari produk serial TV dalam negeri mereka.

Serial TV asing seperti ‘House of Cards’ sangat populer di China – sebuah sukses yang ingin disamai oleh Pemerintah China. (Foto: Netflix)

 

Serial asal Korea, pada khususnya, menarik banyak penonton China, dengan salah satu programnya yakni ‘My Love From Another Star’, berhasil menarik 1 milyar penggemar hanya dari China.

Menurut Wanning Sun, Profesor Studi Media dan Budaya China di Pusat Penelitian China di Sydney, ini adalah sebuah sukses yang ‘sangat dicemburui’ negeri tirai bambu tersebut.

“China memproduksi sekitar 10.000 episode drama televisi mereka sendiri tiap tahunnya, tapi hanya sedikit sekali yang berhasil sukses di luar negeri. Jadi akibatnya, China kemungkinan sangat cemburu atas fakta bahwa drama TV Korea sangat laku di China selama 1,5 dekade terakhir,” ungkap sang Profesor.

Penulis buku ‘The Birth of Korean Cool’, Euny Hong, mengatakan, Pemerintah China menimbang serius masalh ini sehingga mereka sampai membuat pertemuan untuk membahas masalah ini.

“Pada bulan April, nyatanya, pejabat level atas di pemerintahan Cina bertemu untuk membahas mengapa China tak bisa memproduksi drama TV sebagus My Love From Another Star,” ujar Euny.

Ia menuturkan, sementara China berusaha untuk menyamai kesuksesan Korea, sebenarnya mereka sendiri memiliki dua kendala.

“Yang pertama adalah, dalam sejarah, selama ribuan tahun, mereka telah menginvasi sejumlah negara di sekitar mereka. Untuk alasan ini, setidaknya di Asia, China tak akan pernah dipandang keren,” tuturnya.

Profesor Wanning mengatakan, walau beberapa serial TV China berhasil di pasar internasional, nilai moral yang dipandang penting bagi kebanyakan program China, tak menarik bagi penonton asing.

“Serial TV seperti ini mungkin berhasil di China karena penonton China kemungkinan tak keberatan menangkap pesan moral yang diselipkan, karena ujung-ujungnya mereka membutuhkan petunjuk bagi seluruh aspek kehidupan,” utaranya.

Ia menambahkan, “Tapi.. bagi penonton asing, serial ini mungkin terlalu mendikte jadi tak terlalu berhasil.”