ABC

Program Kepemimpinan Australia Indonesia Dekatkan Kedua Negara

Setiap tahun sejak tahun 2015, 60 para pemimpin masa depan Australia dan Indonesia bertemu selama 10 hari untuk membangun jaringan, dan mendiskusikan hal-hal yang bisa menjadi solusi bagi kedua negara di masa depan.

Program ini yang dilakukan oleh Australia Indonesia Center (AIC) yang berpusat di Melbourne, bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri Indonesia mempertemukan sekitar 30 pemimpin dari berbagai kalangan seperti pemerintahan, bisnis, profesional dan akademia.

Tema tahun 2017 adalah Future Cities, Kota Masa Depan.

Program ini berlangsung dua kali dalam setahun, dimana dalam satu angkatan, para peserta dari Indonesia akan mengunjungi Australia selama 10 hari untuk bertemu dengan peserta dari Australia dan berkunjung ke Canberra, Sydney dan Melbourne untuk bertemu dengan berbagai kalangan.

Hari Kamis (25/5/2017), sekitar 30 peserta program bernama Australia-Indonesia Leaders Program ini mengadakan makan malam di Melbourne Town Hall menghadirkan pembicara dari Indonesia, Bernardus Djonoputro, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pemodalan Lembaga Konsulta Deloitte di Indonesia, dan panelis dari Melbourne yang berbicara mengenai bagaimana menciptakan kota-kota di masa depan sebagai tantangan yang dihadapi berbagai pemerintahan di seluruh dunia sekarang ini.

Bernardus Djonoputro memberikan sambutannya di AIC Leaders Program di Melbourne
Bernardus Djonoputro memberikan sambutannya di AIC Leaders Program di Melbourne

Foto: Andrew Tijs/AIC

Menurut AIC, tema Future Cities, Kota Masa Depan dipilih karena saat ini mayoritas penduduk Indonesia (54 persen), dan 89 persen warga Australia tinggal di kota.

“Masa depan kemakmuran ekonomi Indonesia dan Australia sangat tergantung kepada bagaimana kota-kota yang menggunakan sumber air dan energi secara berkelanjutan, bagaimana warga dan barang bisa bergerak dengan teratur, dan bagaimana kota membangun sumber daya yang paling penting yaitu warganya.” kata AIC.

Dalam paparannya di depan para peserta Program Kepemimpinan AIC, Bernardus Djonoputro menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi oleh siapa saja yang ingin menjadikan kota sebagai tempat yang layak bagi warganya untuk hidup di masa depan.

Bernardus juga menjabarkan mengenai peluang yang terbuka bagi Australia dan Indonesia untuk bekerjasama dalam membangun kedua negara, terutama dalam kerjasama antar kota di kedua negara.

“Di Indonesia ada sekitar 100 kota menengah yang terus berkembang. Ada sekitar 70 juta kelas menengah, dan ekonomi Indonesia adalah 1/3 dari keseluruhan ekonomi ASEAN. Sekarang dalam pembangunan di banyak negara, kerjasaama permodalan antara pemerintah dan swasta (PPP) menjadi hal yang penting. Disinilah Australia bisa berperan.” katanya lagi.

Di akhir paparannya, Bernardus juga menekankan pentingnya program kerjasama kepemimpinan seperti ini diselenggarakan antar kedua negara karena dia juga menjadi peserta angkatan pertama pertukaran pemuda Australia Indonesia (AIYEP) di tahun 1986.
“Sampai sekarang saya masih terlibat dan memiliki teman yang berasal dari angkatan pertama tersebut.” kata Bernardus sambil menyebut Kevin Evans dari Australia yang sekarang menjadi salah seorang manajer AIC yang menjabat sebagai Direktur Indonesia, sebagai juga peserta AIYEP ketika itu.

Acara makan malam AIC Leaders Program di Melbourne Town Hall
Acara makan malam AIC Leaders Program di Melbourne Town Hall

Foto: Andrew Tijs/AIC

Selain berinteraksi dengan berbagai kalangan termasuk pejabat pemerintah untuk memperluas wawasan mereka, para peserta juga menghadiri berbagai acara antara lain misalnya menonton pertandingan sepakbola gaya Australia AFL.

“Saya menikmati banyaknya interaksi dengan dosen, pejabat pemerintah, peserta lain, warga Australia biasa. Saya belajar bagaimana Austealia mencoba menangani masalah yang kompleks, dan betapa masalah yang kita hadapi adalah sama.” kata Faizal Chery Sidharta mengenai program AIC ini yang diikutinya bulan November 2016.