ABC

Prof Ronny Noor Dapat Penghargaan Alumni Berprestasi di Australia

Prof Ronny Rachman Noor yang sekarang adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Canberra hari Sabtu (22/10/2016) menerima penghargaan sebagai alumni berprestasi dari Universitas New England di Armadale di negara bagian New South Wales (Australia).

Prof Ronny R Noor menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat penghargaan dari universitas tersebut.

Di depan Chancellor dan Vice Chancellor, staf dan ratusan wisudawan, Prof Annabelle Duncan selaku Vice Chancellor and CEO University of New England (UNE) yang merupakan universitas regional pertama di Australia menyerahkan penghargaan tersebut.

Perintisan pendirian UNE dilakukan pada tahun 1920 dan secara resmi didirikan pada tahun 1938 dan penganugerahan Alumni Distinguished Award (Alumni Berprestasi ) ini dilakukan mulai tahun 1994.

Prof. Annabelle Duncan mengatakan bahwa pemberian penghargaan ini atas dasar pertimbangan bahwa Prof. Ronny R. Noor dinilai telah menunjukkan prestasi akademis dan administrasinya, kepemimpinan, profesionalisme sert dalam memperbaiki hubungan Indonesia dan Australia dalam perannya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan.

Salah satu peran aktifnya adalah mendorong terlaksananya kerjasama pendidikan dan penelitian dalam program Indo beef dan red meat yang merupakan kerjasama antara UNE, Australian Centre for International Agriculture (ACIAR) dan berbagai institusi terkait dan 10 universitas terkemuka di Indonesia.

Saat memberikan orasi di depan wisudawan dan pimpinan universitas dan keluarga wisudawan
Saat memberikan orasi di depan wisudawan dan pimpinan universitas dan keluarga wisudawan

Foto: Istimewa

Dalam orasinya Prof. Ronny R. Noor mengatakan bahwa UNE dengan bidang keilmuannya yang memfokuskan pada bidang pertanian dan ilmu ilmu pedesaan lainnya dinilai telah memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan sumberdaya manusia Indonesia.

“Saat ini indikator keberhasilan suatu negara tidak lagi hanya ditentukan oleh tingkat kesejahteraan masyarakatnya semata, namun juga ditentukan oleh kebijakan pendidikan suatu bangsa dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya.”

“Di era globalisasi ini, dunia pendidikan internasional membuka berbagai kesempatan yang luas bagi mahasiswa, akademisi dan masyarakat untuk berinteraksi dan meningkatkan mobilitasnya.” kata Ronny Noor kepada wartawan ABC Australia Plus Indonesia L. Sastra Wijaya mengulang lagi pernyataannya di Armadale.

Menurut Prof Ronny Noor, pengalaman positif dari pertukaran ini dan juga pengembangan intelektual, komersil dan sosial akan berkontribusi besar dalam meningkatkan reputasi suatu bangsa dan meningkatkan perannya di kancah regional dan global.

“Bagi Indonesia dan Australia, adanya potensi soft power yang besar dalam bidang pendidikan internasional ini, akan sangat menentukan reputasi dan posisi kedua negara di kancah internasional.”

“Ke depan peran Indonesia sebagai negara tetangga dekat Australia akan sangat vital. Dengan jumlah penduduk yang telah mencapai 250 juta jiwa Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negera peringkat keempat dalam hal jumlah penduduknya, peringkat ketiga dalam hal demokrasinya, namun akan menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru dunia.” tambah Ronny Noor.

Hal ini menurunya didukung oleh kenyataan bahwa jumlah penduduk kelas menengah yang saat ini diperkirakan mencapai 45 juta orang dan diprediksi akan mencapai jumlah 125 juta pada tahun 2030 mendatang.

Kondisi inilah yang akan menjadikan Indonesia sebagai mitra utama bagi Australia di masa mendatang.

Dalam penutupan orasinya, Prof. Ronny R. Noor menyatakan ucapan terima kasihnya kepada UNE yang telah membekali dirinya dengan pengalaman dan ilmu yang membuat dirinya dapat mengembangkan keilmuannya di tingkat internasional dalam kurun waktu 22 tahun terakhir ini.

Dalam bidang keilmuan Prof. Ronny R. Noor yang mendalami bidang Genetika Kuantitatif dan Genetika Ekologi ini selepas menyelesaikan PhD nya dari University of New England pada tahun 1994.

Setelah itu melengkapi bidang keilmuannya dengan melakukan kerjasama penelitian dengan mengikuti program post-doctoral dan trainingnya di Jepang, Amerika, Jerman, Swedia, Malaysia serta Thailand.
Selama karirnya Prof. Ronny R. Noor yang tercatat pernah menduduki posisi Dekan dan Wakil Kepala bidang penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dia juga telah membimbing dan meluluskan ratusan mahasiswa baik di di level S1, S2 dan S3.

Di samping itu kegemarannya menulis telah menghasilkan ratusan judul baik dalam bentuk buku, karya ilmiah dan tulisan ilmiah popular lainnya.
Dalam karirnya, Prof. Ronny R. Noor pernah tercatat membantu pengembangan sumberdaya manusia untuk pelestarian sumberdaya ternak di International Livestock Research Institute (ILRI) FAO.