ABC

Produksi Mangga Austalia Meningkat

Australia diprediksi akan menghasilkan sekitar 8 juta nampan mangga di musim 2016/17. Prediksi ini membuat mangga menjadi salah satu tanaman industri terbesar dalam catatan Australia.

Prediksi yang dilakukan oleh Mangoes Australia (AMIA) memperkirakan Kawasan Australia Utara akan menghasilkan 3,5 juta nampan, jumlah yang sama dihasilkan negara bagian Queensland, sementara sisanya berasa dari Australia Barat, New South Wales, dan sebagian kecil dari Victoria.

Trevor Dunmall, manajer pengembangan industri di AMIA mengatakan musim mangga sangat baik bagi konsumen.

“Musim lalu kami memproduksi 8,7 juta nampan dan tahun ini, dengan melihat pertumbuhan di beberapa daerah, kita pikir mungkin bisa mencapai 8,7 juta nampan, tapi belum cukup,” katanya. “Ada beberapa tanaman yang hasilnya bagus, tetapi beberapa [hasil] petani lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.”

Trevor mengatakan musim kemarau yang lebih hangat dari rata-rata di kawasan Australia bagian utara [Northern Territory] telah menunda mekarnya pohon mangga, yang juga menunda panen.

"Di tahun-tahun sebelumnya, saat ini mungkin kita sedang berada di tengah-tengah musim panen."

“Meski ada beberapa buah dari NT, tapi volume utamanya belum akan keluar hingga pekan terakhir Oktober dan awal November.”

Trevor juga mengatakan industri ini tidak mengharapkan terlalu banyak dari waktu panen di tempat-tempat yang berbeda.

Ia mengatakan volume ekspor cenderung meningkat lagi musim ini, karena pasar luar negeri terus tumbuh, terutama Amerika.

Hampir 12.000 nampan dikirim keluar dari wilayah Darwin pekan lalu, dengan mangga dari Katherine di Northern Territory dan Kununurra di Australia Barat juga mulai memenuhi pasar.

Produsen mangga Class 1 Kensington Pride menjual hingga $70 per nampan di pasaran Sydney, Brisbane dan Adelaide.

Rekor tertinggi dalam industri mangga di Australia terjadi pada tahun 2014/2015 saat petani menghasilkan 9,4 juta nampan.

Rekor baru tak diragukan akan kembali terpecahkan di tahun-tahun mendatang, karena semakin banyak pohon yang ditanam dan munculnya sejumlah perkebunan baru.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada Pukul 11/10/2016 AEST dari artikel berbahasa Inggris di sini.