Produk Penurun Berat Badan Harus Diawasi Medis
Menurunkan berat badan bisa benar-benar sulit. Jadi tidak mengherankan banyak yang menghabiskan uang untuk mendapatkan produk-produk penurun berat badan, terutama jika produk tersebut berhasil.
Salah satu pilihan yang popular adalah ‘pengganti makanan’ dalam bentuk shake, dengan mengganti makanan dengan meminum shake (banyak orang lebih suka minum shake cokelat untuk sarapan daripada makan semangkuk bubur).
Ide di balik minuman pengganti makanan adalah mengganti makan satu hingga dua kali sehari untuk membantu mengurangi kemungkinan makan berlebihan, kata Associate Professor Tim Crowe, ahli diet dan nutrisi terakreditasi dari Deakin University di Melbourne.
“Mereka bisa menjadi pilihan yang baik bagi orang-orang yang kurang bisa atau memiliki minat memasak,” katanya. “Keuntungan dari menggunakan shake untuk membantu menurunkan berat badan ini adalah karena kemudahannya.”
Shake memberikan nutrisi yang wajar, tapi tidak dirancang untuk mengganti seluruh pola makan Anda.
“Untuk menurunkan berat badan, Anda harus makan sewajarnya dengan porsi dikendalikan,” katanya.
“Kadar protein cukup tinggi dan bisa menyebabkan kenyang. Tapi sebagai bagian dari diet yang mengurangi kalori, Anda akan lapar. Tidak bisa dihindari,” tambahnya.
Crowe mengatakan ada bukti jika minuman pengganti makanan ini dapat membantu menurunkan berat badan jika sesuai dengan arahan.
“Namun, orang-orang cenderung menurunkan berat badan dengan lebih baik, jika mendapatkan dukungan dari ahli gizi,” katanya.
Anda akan menemukan minuman pengganti makanan di apotek dan toko-toko penjual alat dan makanan kesehatan. Kebanyakan dalam bentuk serbuk yang Anda dimasukan ke botol pengocok, tapi ada juga beberapa dalam bentuk sup atau batangan, seperti cokelat.
Crowe menjelaskan ada aturan untuk mengartikan minuman pengganti makanan, misalnya, minuman tersebut juga menyediakan jumlah yang cukup dari 16 jenis vitamin dan mineral.
Crowe juga mengatakan Anda harus tahu benar jenis protein yang dibeli dan jenis-jenis makanan berenergi lainnya, karena cenderung memiliki kadar gula dan kalori yang tinggi sehingga tidak pas jika sedang ingin menurunkan berat badan.
Masalah dengan Minuman Pengganti Makanan
Tapi bukan berarti kita sekarang harus mulai mengganti makanan dengan shake ini.
Sebagai permulaan, di saat minuman ini memberikan kenyamanan, tapi menggantikan makanan tidak akan membantu Anda untuk mempelajari bagaimana makan yang sehat, agar dapat mempertahankan penurunan berat badan yang lebih lama.
Minuman tersebut juga tidak mengandung semua yang Anda butuhkan untuk pola makan yang sehat. Crowe mengatakan: “”…tidak mengandung cukup serat dan kurang akan fitonutrien, yang merupakan nutrisi bermanfaat dari buah-buahan dan sayuran.”
Mengganti makanan juga menghilangkan sensai kenikmatan dalam meakan. Bukan hanya soal rasa, bau, dan teksturnya, tapi juga aspek-aspek sosial saat makan. Manusia selalu menikmati duduk bersama saat makan.
“Shake tidak menawarkan aspek sosial dari makan dan mereka bisa mengalami kesulitan mencari waktu yang tepat untuk makan di luar,” kata Crowe. “Anda tidak bisa makan seperti itu selamanya. Kelelahan dari selera bisa terjadi sangat umum.”
Penurunan Berat Badan Diawasi Secara Medis
Dr Priya Sumithran merupakan endokrinolog dan peneliti dari University of Melbourne di Departemen Kesehatan di Austin Health, yang penelitiannya berfokus pada obesitas.
Ia mengatakan banyak klinik penurunan berat badan menggunakan minuman penggantu makanan sebagai bagian dari pola makan dengan energi rendah (VLED) yang diawasi.
“Menggunakan minuman pengganti makanan sebagai bagian dari pola makan dengan rendah energi hanya harus hanya dilakukan di bawah pengawasan medis,” katanya.
Ini akan membantu memastikan produk yang tepat digunakan dengan cara yang benar, orang dapat memiliki kondisi kesehatan yang terus dipantau dan mereka memiliki seseorang untuk membahas pertanyaan dan kekhawatiran soal ini.
Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 7/09/2016 pada pukul 13:00 AEST dari artikel bahasa Inggris berikut ini