Pria Tewas di Australia Disambar Petir Karena Tripod Kamera
Polisi mengatakan seorang pria yang meninggal karena sambaran petir, Antony Van Der Meer disebabkan karena dia membawa tripod kamera yang menjadi penghantar listrik yang mematikan.
Antony meninggal hari Senin (1/1/2018) di kawasan yang populer bagi kegiatan hking di Northern Territory Kings Canyon.
Pria berusia 35 tahun tersebut yang berasal dari Adelaide (Australia Selatan) sedang liburan bersama keluarganya dan melakukan kegiatan hiking di Rim Walk di saat dua badai menerpa di kawasan di Taman Nasional Watarrka, sekitar 300 kilometer dari Alice Springs tersebut.
Polisi Northern Territory mengatakan tripod kamera yang dibawa Antony menjadi penghantar listrik ketika ada sambaran petir, dan kekuatan petir itu juga membuat empat anggota keluarga lainnya terlempar.
Antony sedang berlibur bersama istri dan anggota keluarga yang lain, dan sekarang dalam perjalanan pulang ke Adelaide untuk memakamkan jenazah Antony.
Antony sebelumnya bekerja di bidang penjualan dan penyewaan dan juga pernah menjadi staf sebuah stasiun radio komunitas di Adelaide.
Sebuah akun bernama Fresh927 menulis pesan di akun Twitter dan Facebook mengatakan Antony adalah bagian dari komunitas radio selama enam tahun sampai tahun 2015.
Sebuah halaman penggalangan dana online sudah dibuat untuk membantu keluarga Van Der Meer.
Superintendent Pauline Vicary dari Kepolisian NT mengatakan mereka mendapat panggilan untuk mendatangi Kings Canyon oleh petugas taman nasional, dan harus menghadapi cuaca yang tidak bersahabat untuk tiba di sana.
“Kondisi cuaca di sana adalah akibat badai tropis Hilda dengan beberapa badai tersisa.” katanya.
"Kondisinya ketika itu tidak bersahabat dengan hujan deras, dan juga banjir bandang di beberapa bagian taman nasional."
Polisi mengatakan dua turis lain yang berada di kawasan tersebut membantu anggota keluarga Van Der Meer ketika peristiwa mengenaskan tersebut terjadi, dengan lokasi sekitar 1 kilometer dari tempat parkiran mobil di tempat hiking yang populer dikunjungi turis tersebut.
ABC News