ABC

Pria Queensland ini Menjadi Kakek Bagi 1000 Orang ‘Cucu’

Ketika kebanyakan orang menjadi kakek hanya untuk satu orang cucu pada suatu waktu, Ross Wallace, seorang warga di Mackay, Queensland menjadi kakek bagi ratusan anak hanya dalam hitungan jam saja.

Ross Wallace, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Poppy Wallace, diadopsi sebagai kakek di sekolah ‘Whitsunday Anglican School’ 15 tahun yang lalu, sebagai bagian dari program persiapan siswa ke jenjang sekolah dasar atau ‘Program Poppy Prep’ mereka.
“Saya sudah berhenti bekerja dan kebetulan saya berbicara dengan seorang teman, dan saya katakan kepadanya, “saya sudah pensiun, saya tidak tahu apa yang harus saya kerjakan, saya juga tidak punya cucu,” katanya.
“Dia kemudian berkata ‘bagaimana jika kamu datang ke sekolah ‘Whitsunday School’ dan menjadi poppy disana?'”
Awalnya itu bukan gagasan yang menarik bagi saya.
“Sepanjang tahun itu saya terus menerus membuat alasan dan pada tahun 2002, dia menelpon saya dan mengatakan ‘sekolah dimulai besok, saya akan menjemput kamu’ dan sejak saat itu saya selalu berada di sekolah itu,” Ross Wallace berkisah.
Prep Poppy Program dirancang untuk menyatukan anak-anak muda dengan orang yang lebih tua – untuk menjalin persahabatan, memberikan panduan dan membacakan cerita atau mendongeng.
“Saya mendatangi ruang kelas yang berisi murid pra sekolah dan menjadi terlibat dengan apa saja yang mereka lakukan,’ kata Wallace.
“Jika mereka menulis, saya akan membantu dengan tulisan; jika mereka membaca, saya juga akan terlibat.”
Sementara dia bukan seorang guru, Wallace juga diberikan kesempatan berbicara mengenai berbagai hal yang disukainya dengan anak-anak berusia 5-6 tahun.
“Saya diberikan sedikit waktu untuk berbicara dengan mereka, dan saya cukup sering membawa serta benda-benda dan berbicara mengenai serangga, tanaman, batu dan bebatuan, ikan atau binatang lain – semua hal yang ada di alam,” katanya.

Di ruang kelas
Ross Wallace membantu siswa mewarnai gambar.

ABC Tropical North: Harriet Tatham

Di samping sebagai pembelajaran, program ini juga membantu memperkenalkan para pelajar dengan kalangan lansia – sesuatu yang menurut Ross Wallace sering amat dirindukan anak-anak.
“Banyak dari mereka tidak memiliki kakek karena berbagai alasan, dan beberapa dari mereka memiliki kakek yang tinggalnya sangat jauh jaraknya, dan saya kira saya bisa sedikit mengisi peran itu,” ucapnya.
“Saya tidak pernah menjadi sesuatu yang berharga sebagaimana kakek nenek mereka yang sesungguhnya, itu alami, karena mereka sangat penting dan istimewa dan saya tidak akan pernah berpura-pura menjadi sosok itu, tapi saya terlibat dalam beberapa hal kecil.”
“Sejumlah anak ada yang datang menghampiri saya sambil menunjukan letak gigi mereka yang copot atau lutut mereka luka. Saya mengikat tali sepatu mereka dan mengusap air mata siswa-siswa pra sekolah yang menangis.”

Bertindak sebagai kakek

Seorang pelajar kelas 11, Brittany Masters telah menjadi ‘cucu’ dari Ross Wallace selama lebih dari satu dekade, dan mengatakan kalau memiliki seorang kakek sangat penting karena itu sesuatu yang tidak dia miliki di rumah.
“Bagi saya kehadiran Wallace sebagai ‘kakek’ sangat istimewa karena tempat tinggal kakek saya sangat jauh, jadi saya tidak begitu dekat dengan dia, saya jarang bertemu dengannya,”
“Poppy Wallace merupakan seseorang yang bertindak sebagai kakek yang luar biasa.”

'Poppy Wallace' dan siswa kelas 11
Siswa kelas 11 ini ingat Poppy Wallace pernah membacakan cerita ketika mereka masih anak-anak berusia 5 tahun.

ABC Tropical North: Harriet Tatham

Pendidikan diuntungkan dari program ini

Disamping persahabatan antar generasi yang terbangun, guru-guru siswa persiapan [ke jenjang Sekolah Dasar] Shirley Wood mengatakan kehadiran kakek di ruang kelas mereka ikut membantu pencapaian pendidikan.
“Program ini memberikan awal bagi proses interaksi social dan sekaligus member kesempatan bagi Poppy Wallace untuk berbicara mengenai masa-masa indah di masa lalu didalam sejarah kurikulum kita,” kata Wood.
“Poppy berbicara mengenai perilaku santun, membantu orang lain, berbagai macam hal dan anak-anak sepertinya sangat menghormati beliau,” tambahnya.
Wood menambahkan ini merupakan program yang dia harapkan dapat juga diperkenalkan di sekolah-sekolah lain.
“Saya berharap aka nada lebih banyak sekolah yang akan melakukan program ini. Sangat sulit mendapatkan komitmen dari orang-orang tapi kegiatan ini layak untuk dicoba,” katanya.

Membaca dongeng bersama dengan Poppy Wallace
Poppy Wallace menikmati perannya membantu anak-anak belajar membaca.

ABC Tropical North: Harriet Tatham

Diterjemahkan pada pukul 20:45 WIB, 30/11/2016, oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.