ABC

Pria Perth Terobos Lapangan Kriket Tanpa Busana

Seorang pria yang menerobos ke lapangan pertandingan kriket di Stadion Perth tanpa busana pada awal tahun lalu disebut sebagai orang ‘bodoh’ dan ‘tidak senonoh’ oleh Hakim Pengadilan Magistrasi Perth di Australia Barat.

Pelaku, yakni seorang pria berusia 23 tahun bernama Ben Jenkin diperintahkan oleh hakim untuk bersikap dewasa, dan juga diberitahu kalau “orang-orang muak dengan orang yang suka memamerkan tubuh seperti anda”.

Ben Jenkins mengaku bersalah telah masuk tanpa izin ke lapangan pertandingan tempat berlangsungnya event olahraga pertama yang digelar Stadion Perth di Kota Perth, Australia Barat pada Januari 2018 lalu. Ketika itu tengah berlangsung pertandingan kriket satu hari internasional antara Australia dan Inggris.

Dalam keterangannya di Pengadilan Magistrasi di Kota Perth, Australia Barat, Ben Jenkins mengaku memutuskan untuk menjadi penerobos lapangan pertandingan pertama di stadion tersebut ketika dia sedang menonton pertandingan kriket lain di televisi beberapa hari sebelum melakukan aksinya tersebut.

Dia mendatangi stadion Perth untuk meyaksikan pertandingan kriket, dan kemudian di semangati oleh teman-temannya, ia juga sempat menulis nomor telepon pacarnya di lengannya, dengan tujuan agar dia tahu siapa yang harus dihubungi ketika dia ditangkap. Ben Jenkins kemudian menanggalkan pakaiannya dan berlari ke lapangan.

Akibat ulahnya, pertandingan sempat dihentikan selama sekitar satu menit sebelum dia dibekuk dan diseret keluar lapangan oleh petugas keamanan.

Ben Jenkins di luar pengadilan Perth
Pengacara Ben Jenkins mengatakan kliennya melakukan kesalahan bodoh.

ABC News: Robert Koenig-Luck

Pengacara Ben Jenkins, Simon Watters, mengatakan kliennya, tidak dalam kondisi terpengaruh oleh alkohol, dan telah membuat kesalahan bodoh dan mengaku “sangat menyesali” apa yang telah dia lakukan.

Ia juga mengatakan Ben Jenkins telah menerima surat bernada kebencian di rumahnya dan juga telah dilarang memasuki tempat berlisensi selama enam bulan.

Simon Walter mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya, yang merupakan seorang pemain bola berbakat dan melakukan pekerjaan sukarela, memiliki referensi dari orang-orang yang menggambarkan dia sebagai “orang yang memiliki karakter moral yang baik” dan “pemimpin yang hebat”.

Ia juga menambahkan pelanggaran itu tidak mencerminkan karakter pribadi kliennya, dan mendorong Hakim Magistrasi Ed De Vries untuk menyatakan kalau Ben Jenkins ‘mungkin hanya sedikit pamer dan tidak tahu malu”.

“Warga muak dengan orang yang suka memamerkan anggota tubuhnya (exhibisionis) seperti Anda,” katanya, sebelum mengutip kasus pemain kriket Terry Alderman, yang katanya menderita cedera serius “karena ada orang bodoh yang berlari ke lapangan seperti Anda”.

Hakim De Vries mewajibkan Ben Jenkins membayar denda sebesar $ 2.000 atau senilai Rp21 juta dan menjatuhkannya hukuman yang dijalani, yang berarti namanya tidak akan masuk dalam daftar pelaku kejahatan. 

Dalam amar putusannya, Hakim De Vries mengatakan kepada Ben  Jenkins bahwa dirinya “yakin” Ben Jenkins memiliki karakter yang baik “terlepas dari kenyataan bahwa Anda suka mengekspos diri sendiri di depan ribuan orang”.

Jenkins tidak berkomentar ketika meninggalkan pengadilan.

Tidak lama setelah pelanggaran itu, Ben Jenkins dilarang menghadiri pertandingan yang disponsori Cricket Australia selama tiga tahun.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.