ABC

Pria Pengidap Kanker Prostat Biasanya Tertutup

Kaum pria enggan membicarakan dampak fisik maupun emosi dari kanker prostat, maka pasangan merekalah yang harus berbicara. Efek samping dari kanker prostat dapat mencakup kesulitan ereksi dan tidak dapat mengendalikan kencing.

Demikian dikatakan Kevin O'Shaughnessy dari Universitas Australia Selatan, yang meneliti dampak jangka panjang kanker prostat pada pria.

"Pria seringkali enggan berterus-terang atau mengungkapkan perasaan mereka tentang maskulinitas mereka atau dampak dari kanker prostat terhadap seksualitas atau keadaan emosi mereka," katanya.

O'Shaughnessy mengatakan, studi terhadap 300 orang di lima negara menghasilkan temuan yang menarik.

"Hanya 41 persen dari pria dalam studi itu yang mengatakan, maskulinitas mereka terpengaruh," katanya. "71 persen dari pasangan mereka mengatakan, diagnosa kanker prostat dan perawatan sesudahnya berdampak terhadap pria itu sendiri terkait maskulinitasnya."

Riset itu menimbulkan kekhawatiran tentang pria lajang yang seringkali tidak mempunyai dukungan. "Mereka mungkin tidak dapat mengatasi keadaan sehingga kesehatan mental mereka beresiko terganggu, seperti mengalami depresi dan kecemasan," kata O'Shaughnessy.

"Sudah ada riset yang menunjukkan, mereka mempunyai resiko lebih tinggi melakukan bunuh diri," tambahnya.

"Kanker prostat berdampak pada maskulinitas mereka, hubungan dengan pasangan, libido, pandangan tentang hidup dan dalam perjalanan ini, pria butuh dukungan."

Kata O'Shaughnessy, mendidik isteri atau pasangan tentang tanda-tanda peringatan kesehatan dapat sangat bermanfaat.

"Mengikutsertakan pasangan dalam setiap pembicaraan menyangkut kanker prostat, dari diagnosa awal sampai pilihan perawatan akan memungkinkan kita memperoleh gambaran yang lebih baik tentang pria itu sendiri," jelasnya.

O'Shaughnessy menghimbau para dokter dan profesional medis lainnya untuk memperhatikan mereka yang membutuhkan dukungan tambahan.