ABC

Pria ini Dilarang Memiliki Hewan Peliharaan Seumur Hidupnya

Seorang pria di New South Wales dilarang memiliki hewan peliharaan seumur hidupnya setelah mengaku bersalah telah memukuli  anak anjing peliharaannya dengan brutal hingga mati.

Persidangan pria bernama Nathan Thompson berlangsung dengan pengawalan ketat dimana publik dilarang menyaksikan berlangsungnya persidangan tersebut.
 
Pria berusia 25 tahun itu terlihat cemas dan duduk membungkuk di kursinya ketika dakwaan terhadap dirinya dibacakan.
 
Thompson mengaku telah memukuli dan menewaskan sembilan anak anjing dari 11 ekor yang dipelihara di rumahnya di Kurri Kurri, awal bulan ini.
 
Thompson mengaku bersalah atas empat dakwaan atas kekejaman terhadap hewan, dan hari ini mengaku bersalah atas sembilan dakwaan yang lain.
 
Jaksa penuntut meminta Thompson dilarang untuk memiliki hewan seumur hidupnya, dan menentang ketentuan larangan memelihara hewan selama 10 tahun yang sudah disetujui oleh Thompsom.
 
Thompson tidak menentang desakan sanksi pelarangan seumur hidup itu, ketika hakim Ian Cheetham mengatakan Ia tidak akan pernah memiliki hewan lain selama hidupnya.
 
Aktivis hewan mengapresiasi sanksi larangan seumur hidup itu dan berharap kasus ini akan membantu mendorong mereka untuk penerapan sanksi hukum yang lebih berat bagi  orang-orang yang dipidana karena kejahatan kekejaman terhadap hewan.
 
Fakta-fakta yang dibeberkan polisi di pengadilan mengatakan Thompson mengetahui cara-cara alternatif yang lebih manusiawi, seperti menyerahkan anjing peliharaannya ke RSPCA, tetapi lebih memilih membantai anak anjing miliknya.
 
Dokumen mengatakan Thompson memang berniat untuk membawa anak-anak anjing miliknya tempat penampungan RSPCA di Rutherford namun menolak gagasan itu karena ia tidak memiliki bahan bakar yang cukup dalam mobilnya untuk menutupi perjalanan kembali dari rumahnya ke tempat penampungan.
 
Dokumen pengadilan menyebutkan seorang saksi sedang mengajak jalan anjing peliharaannya ketika mendengar suara anjing menyalak keras dan melihat Thompson dengan brutal memukuli anak-anak anjing miliknya dengan batu bata.
 
Saksi menggambarkan adegan itu sebagai pembantaian.
 
Thompson akan menjalani sidang pembacaan vonisnya pada bulan Mei untuk kasus yang oleh polisi disebut sebagai kejahatan setan dan brutal.