ABC

Pria di Desa Lebih Subur Dibanding Pria di Kota

n/a

Penelitian yang diterbitkan di Jurnal Environmental Pollution tersebut menganalisa sampel cairan sperma dari lebih dari 1.300 laki-laki di China.

Peneliti dari Third Military University memimpin studi yang membandingkan kualitas sperma laki-laki yang tinggal di kota Chongqing, yaitu kota industrial di sebelah barat daya China, dengan sperma laki-laki di daerah pedesaan sekitar.

Menurut para peneliti, kualitas sperma buruk di daerah perkotaan adalah akibat tingkat polusi udara yang tinggi. Konsentrasi zat partikel, sulfur dioksida dan nitrous dioksida di kota Chongqing melampaui panduan World Health Organisation.

Menurut Ahmad Hammoud, seorang profesor di University of Utah, Amerika, dan direktur medis di Pusat Kesehatan Reproduksi Utah, zat partikuler mengandung polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH). "PAH bisa melakukan kegiatan serupa hormon…jadi mungkin bisa mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh," jelasnya.

Selain itu, zat partikel juga bisa mengandung polutan lain yang bisa membahayakan sperma, seperti timah dan merkuri.

Menurut Hammoud, yang tidak terlibat dalam penelitian di China, dampak terpapar polusi bisa saja baru terlihat setelah tiga bulan.

Studi tentang Chongqing ini memang bukanlah yang pertama menghubungkan polusi udara dan kualitas sperma. Namun, mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas, ucap Hammoud "…mungkin saja mereka yang tinggal di daerah terpolusi juga mengkonsumsi diet yang tak sehat atau menjalani gaya hidup tak sehat."

Di kalangan ilmuwan, perihal penurunan kualitas sperma dan kesuburan pria secara global telah cukup lama diperdebatkan.

Di Australia, satu dari enam pasangan sulit memiliki anak dengan cara alami. Setengah dari jumlah kasus ini ada kaitannya dengan ketidaksuburan laki-laki.

Menurut Jo Immig, dari National Toxic Networks, masalah ini bukan hanya soal kesuburan laki-laki.

"Ini merupakan bagian dari gambaran yang jauh kompleks, tentang apa dampak polutan secara keseluruhan terhadap kesehatan kita…[polutan] tak hanya mempengaruhi kita dalam reproduksi, tapi juga sistem kekebalan tubuh, masalah neurologis pada anak, kanker…berbagai kelainan,"