Praktek Telemedicine Kian Marak di Australia
Pasien di pedalaman Australia saat ini tidak lagi harus menempuh perjalanan ratusan kilometer sebelum mendapatkan perawatan dari dokter spesialis.
Melalui telemedicine, kini berbagai kebutuhan layanan kesehatan bagi pasien bisa dilakukan secara jarak jauh.
Berbagai kebutuhan seperti konsultasi dengan dokter spesialis, pemeriksaan hasil tes darah, serta hasil scan tubuh pasien, semuanya bisa dilakukan secara jarak jauh melalui fasilitas Skype di internet.
Namun, praktisi telemedicine di Australia saat ini justru mengeluhkan langkah pemerintah Australia yang menghapuskan bantuan dana bagi penyedia layanan telemedicine.
Menurut laporan yang ditulis Dr Yvette Blount dari Pusat Penelitian Ekonomi Kesehatan Macquarie University, di tahun 2012 pemerintah menyisihkan 20,6 juta dolar bagi sejumlah provider telemedicine di daerah pedalaman yang memiliki akses jaringan internet.
Namun kini pemerintah menghapus bantuan tersebut. "Kebanyakan provider ini berada di rumah-rumah jompo yang penghuninya mengidap berbagai penyakit kronis hingga kanker," jelas Dr Blount kepada ABC.
Dijelaskan, studi efektivitas telemedicine kini dilakukan khusus untuk layanan kesehatan mata bagi warga aborigin.
Namun menurut Dr Blount, hasilnya tidak begitu menggembirakan. "Para dokter menyampaikan bahwa kurangnya dana menyebabkan sejumlah provider menghentikan layanannya," katanya.
"Isu kedua adalah kalangan dokter spesialis yang awalnya bersedia memulai telemedicine belakangan tidak sanggup lagi meneruskannya.
Bagi kalangan dokter adanya catatan medis pasien secara elektronik akan sangat membantu. Namun hal ini sudah tidak tersedia lagi terkait dengan isu privacy.
Salah seorang dokter yang menjalankan praktek telemedicine di pedalaman Queensland, Dr Sheilagh Cronin, mengakui praktek ini bisa menghemat biaya pasiennya selama ini.
Menurut catatan setidaknya 110 ribu layanan spesialis dilakukan melalui telemedicine dalam tiga tahun terakhir, kebanyakan di pedalaman New South Wales dan Queensland.