ABC

Prabowo Terima Keputusan MK, Tapi Tidak Berikan Selamat Pada Jokowi

Pengamat menyayangkan sikap kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang dinilai kurang legowo dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan tidak juga memberi selamat kepada Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Dua kubu tanggapi keputusan MK

Dua kubu tanggapi keputusan MK

  • Kubu Prabowo dan Sandi telah menyatakan menghormati hasil keputusan MK dan meminta pendukung ikut menerimanya
  • Selain mengucapkan terima kasih, kubu Jokowi – KH Ma’ruf mengajak agar rakyat bersatu, tidak ada lagi 01 dan 02
  • Dua pengamat anggap Prabowo masih belum bisa legowo melihat ada sinyal jika memungkinkan akan ambil langkah lain

Menanggapi hasil keputusan MK, Prabowo dalam pidato yang disampaikan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan menyatakan sikap kubunya yang menerima dan menghormati putusan MK, meski mengaku kecewa.

Ia juga mengatakan pihaknya akan tetap patuh dan mengikuti jalur konstitusi yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dan per-UU yang berlaku.

Prabowo Sandiaga Uno
Dalam pidatonya, Prabowo tidak mengucapkan selamat kepada pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang kemenangannya dikukuhkan oleh putusan MK.

Detik.com

Prabowo juga meminta pendukungnya untuk menerima hasil keputusan MK, meski ia mensinyalkan keinginannya untuk tetap menempuh upaya hukum lanjutan, jika dimungkinkan.

“Saya minta semua pendukung Prabowo – Sandi mari kita tidak berkecil hati, tetap tegar, tenang dan tetap penuh dengan cita-cita mulia, tapi selalu dalam kerangka damai, anti kekerasan dan setia pada konstitusi yaitu UUD 1945.

Prabowo dianggap ‘kurang legowo’

Namun dalam pidatonya, tidak terdengar sikap apresiasi yang disampaikan kepada pasangan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin dan pengamat mengatakan pidato Prabowo pasca putusan MK menunjukan sikap yang masih kurang legowo.

Sejumlah pengamat mengatakan pernyataan Prabowo dinilai masih menyiratkan keraguan dan belum sepenuhnya tuntas atas proses dan kondisi yang terjadi.

Menurut Direktur Perkumpulan Pemilu Dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini sangat disayangkan karena akan menghambat rekonsiliasi pasca pilpres khususnya di akar rumput.

“Rekonsiliasi tidak hanya bermakna dua kubu berdamai, bagi-bagi kekuasaan atau jatah kursi di kabinet,” kata Titi Anggraini.

Joko Widodo dan Prabowo Subianto
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Reuters

Menurutnya yang paling penting adalah sikap yang dicontohkan para politisi nantinya akan diikuti dan didengar oleh para pendukungnya.

“Kita lihat bagaimana ketika Prabowo mengatakan ‘lihat dan nonton sidang MK dari rumah saja tidak perlu datang ke MK’, memang tetap ada yang datang tapi kan tidak begitu besar dan tidak signifikan,

“Hari ini juga ada seruannya lihat sidangnya dari rumah saja, massa aksi sebelum batas melakukan aksi habis itu massa sudah membubarkan diri, jadi seruan sikap para elit punya dampak besar diikuti pendukungnya,” tambahnya.

Sementara itu pengamat politik dan Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai sikap Prabowo yang tidak kunjung legowo hanya akan merugikan dirinya sendiri.

Ajakan agar rakyat bersatu

Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin kini memiliki legalitas penuh untuk mengklaim kemenangan dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019, menyusul ditolaknya gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno oleh MK.

Komisi Pemilihan Umum berencana menggelar rapat pleno untuk menetapkan pasangan nomor urut satu sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia terpilih pada hari Minggu (30/6).

Dalam pidato yang disampaikan Joko Widodo tidak lama setelah putusan MK selesai dibacakan, didampingi pasangannya, KH Ma’ruf Amin, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali bersatu dan melupakan perbedaan pilihan politik.

Joko Widodo juga menyampaikan ucapan terima kasih dan meminta dukungan dari seluruh rakyat Indonesia.

“Semoga amanah yang kembali diberikan kepada saya sebagai presiden dan KH Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden periode 2019 – 2024 dapat kami jalankan sebaik-baiknya untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Jokowi dan Ma'ruf Amin
Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelum menyampaikan pidato di Lanuh Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur, Kamis (17/6/2019).

Detik.com

Jokowi menyampaikan pidatonya di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur sebelum bertolak ke Osaka, Jepang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20.

Lainnya halnya dengan kubu Prabowo dan Sandi, Jokowi memberikan apresiasi kepada kubu lawannya dan menganggap mereka juga sebenarnya memiliki tujuan yang sama.

“Saya meyakini kebesaran hati dan kenegarawan sahabat baik saya bapak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, beliau berdua memiliki visi yang sama dalam membangun Indonesia ke depan.” tutupnya.

Sementara sejumlah warga yang ditemui ABC Indonesia mengaku menerima hasilnya dan ada yang berharap agar pemerintah mendatang tidak hanya mengutamakan infrastruktur.

Ikuti berita-berita menarik dari situs ABC Indonesia disini.