Potensi Wabah Penyakit Panama Baru di Sentra Pisang Australia

Sebuah kasus yang diduga merupakan kasus ketiga dari penyakit pisang yang sangat menghancurkan telah ditemukan di ujung utara Queensland, Australia, di wilayah dengan jumlah pertumbuhan pisang terbesar di negara bagian tersebut.

Dalam sebuah tanda yang mengkhawatirkan untuk industri ini, sampel dari sebuah perkebunan di Tully Valley yang diambil minggu lalu telah diuji dan dinyatakan positif mengandung penyakit Panama tropis tipe 4.

Padahal lebih dari 80 persen pisang Australia ditanam di wilayah ini.
Departemen Pertanian dan Perikanan Queensland, Mike Ashton mengatakan pengujian lebih lanjut akan dilakukan untuk mengkonfirmasi kasus tersebut, yang bisa memakan waktu hingga enam minggu.

“Otoritas keamanan hayati atau biosekuriti Queensland akan memulai pengawasan berintensitas tinggi terhadap properti yang dicurigai untuk menentukan tingkat kemungkinan penyakit ini, dan melakukan investigasi penelusuran dan penyelidikan di perkebunan untuk menentukan jalur risiko potensial,” katanya.

“Kami berhubungan dengan pemilik bisnis dan fokus utama kami adalah meminimalkan berlanjutnya kemandegan produksi pisang di perkebunam mereka.”
Departemen tersebut mengatakan bahwa kasus baru yang dicurigai berada dalam jarak yang “berkedekatan” dengan dua properti yang sebelumnya terkonfirmasi di wilayah tersebut.
Penyakit ini tidak memengaruhi buah pisang itu sendiri, namun dengan cepat dapat mematikan tanaman pisang Cavendish.

Kasus paling baru dari penyakit ini ditemukan pada bulan Juli tahun lalu di sebuah perkebunan milik Mackays, salah satu produsen terbesar di Australia.
Di perkebunan di mana penyakit jamur pertama kali ditemukan pada tahun 2015 ini telah dibeli oleh industri pisang Queensland dan ditutup.

Presiden Dewan Petani Pisang Australia, Stephen Lowe, mengatakan bahwa “sangat mungkin” tes selanjutnya akan mengkonfirmasi kasus tersebut.

“Saya yakin ini sangat mengecewakan bagi banyak produsen, dan tentu saja dari sudut pandang industri, ini mengecewakan,” katanya.

“Tapi kami masih harus melihat sisi positifnya, kami masih memiliki industri yang berfungsi, industri yang sangat dinamis, dan tujuan kita adalah berusaha dan tetap seperti itu.

“Tingkat penyebarannya masih sangat lambat dibandingkan dengan pengalaman yang terjadi di seluruh dunia.”
“Apa yang telah kami lakukan adalah mengupayakan [pencegahaannya], namun mungkin tidak sebaik yang kami inginkan.”
Agar terus mempertahankan perdagangan mereka, petani kebun yang terkena dampak harus mematuhi protokol biosekuriti.
“Petani yang terlibat sudah mengambil beberapa langkah menuju upaya itu jadi kami berharap mereka bisa mencapai hal ini,” kata Stephen Lowe.

“Pisang dari perkebunan itu benar-benar aman untuk dimakan, dan hal terbaik yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu industri ini adalah dengan terus mengkonsumsinya.”
Pihak berwenang telah memeringatkan bahwa tidak ada cara untuk menghilangkan penyakit ini dari tanah, dan upaya biosekuriti telah ditargetkan untuk menahan penyebarangannya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.