ABC

Polisi Gagalkan Penyelundupan Manusia Berkedok Pengungsi Rohingya

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan kerja sama dengan Kepolisian Federal Australia (AFP) berhasil mengungkap jaringan penyelundupan manusia yang bertujuan untuk membawa orang-orang yang berkedok Rohingya ke Australia.

Hal ini terungkap di saat para pengungsi murni Rohingya berusaha melarikan diri melalui laut demi menghindari penganiayaan di Myanmar dan kamp-kamp yang penuh sesak di Bangladesh.

Polri menyebut ada tiga tersangka, termasuk seorang pria Rohingya, sebagai pelaku skema penyelundupan manusia ke Australia.

Direktur Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak mengatakan penyelundup manusia mengatur surat-surat palsu bagi enam pria Bangladesh yang awalnya dibawa dengan speedboat dari Malaysia.

Setelah perjalanan panjang melalui Kalimantan dan Jawa para pria tersebut akhirnya diselundupkan ke Merauke, karena pertimbangan paling dekat ke Australia.

Para pelaku kemudian merencanakan untuk menyewa perahu nelayan setempat di Merauke untuk membawa orang-orang itu ke daratan Australia.

Sebelumnya sejumlah warga bahkan turut membantu orang-orang tersebut dalam perjalanan mereka. Pasalnya, mereka mengaku sebagai sesama Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar.

Polisi menjelaskan salah satu warga yang bersimpati bahkan mengumpulkan dana untuk membelikan tiket pesawat bagi para pria itu terbang ke Merauke.

A group of Rohingya children and refugees stand together and raise their arms in the air and shout.
Para pengungsi Rohingya di Bangladesh melakukan demonstrasi menolak dipulangkan ke Myanmar.

AP: Manish Swarup

Brigjen Herry mengatakan para pria ini sebenarnya orang Bangladesh yang bekerja di Malaysia. Mereka berhasil dibujuk oleh penyelundup manusia bahwa mereka akan mendapat lebih banyak uang di Australia.

Polri mengatakan salah satu dari tiga pelaku penyelundupan merupakan orang Rohingya. Dua lainnya orang Bangladesh dan Indonesia.

“Modus operandinya dirancang oleh seorang pengungsi Rohingya, yang sebelumnya datang ke Indonesia, tinggal di Indonesia, lancar berbahasa Indonesia. Dia kemudian berubah menjadi penyelundup manusia yang mengatur perjalanan bagi orang Bangladesh,” katanya.

Perlindungan saksi

Upaya penyelundupan itu berhasil digagalkan ketika warga Merauke curiga lalu melaporkan kehadiran orang-orang asing itu ke polisi.

Orang-orang Bangladesh itu dijemput polisi akhir tahun lalu. Mereka kemudian membebearkan upaya penyelundupan ini kepada pihak berwenang.

Kini mereka berada dalam perlindungan saksi di Indonesia menjelang persidangan atas para terdakwa penyelundup manusia.

Penjelasan Polri ini merupakan yang pertama kalinya menguraikan rincian operasi polisi.

Medium shot of three women standing next to a lake holding babies.
Perempuan Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh bersama anak mereka yang sakit, dikembalikan ke perbatasan di Palong Khali.

AP: Dar Yasin, file

Brigjen Herry mengatakan operasi ini bersifat internasional.

“Polri bekerja sama dengan AFP dan kepolisian Selandia Baru, karena mereka adalah negara tujuan dan Indonesia adalah negara transit untuk operasi penyelundupan manusia,” katanya.

Dikatakan polisi telah menyita kartu ATM, tiket pesawat dan uang tunai senilai $ 16.000 dari para pria tersebut.

Sementara itu para pengungsi murni Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar kini mencoba jalur laut yang lebih tenang untuk masuk ke Malaysia dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Akhir pekan lalu, 76 pengungsi berhasil diselamatkan dengan perahu mereka di lepas pantai Indonesia. Mereka telah berada di tengah laut selama sembilan hari.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.