ABC

PM Yingluck Bubarkan Parlemen Thailand

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengumumkan pembubaran parlemen negara itu, di tengah demo anti pemerintah yang terus berlanjut. Ia akan tetap menjabat sebagai perdana menteri sementara, sembari menunggu diselenggarakannya pemilu dalam waktu secepatnya.

"Pada tahap ini, ketika begitu banyak orang menentang pemerintah dari begitu banyak kelompok, jalan terbaik adalah mengembalikan kekuasaan ke tangan rakyat dan mengadakan pemilu. Jadi rakyatlah yang akan memutuskan," katanya, Senin (9/12/2013).

PM Yingluck menghadapi demo sejak lebih sebulan yang lalu, seringkali dengan kekuatan massa puluhan ribu, menuntut diberinya jalan bagi sebuah Dewan Rakyat.

Para anggota parlemen Thailand dari oposisi mengundurkan diri ramai-ramai, Minggu, dan semakin memperparah kondisi politik negara itu.

Pemimpin demo Suthep Thaugsuban mengatakan, pembubaran parlemen bukan tujuan mereka, dan akan terus melanjutkan aksi demonya.

Para demonstran bersatu menyuarakan kebencian mereka kepada saudara PM Yingluck, yaitu Thaksin Shinawatra, yang sebelumnya digulingkan dari jabatan perdana menteri tujuh tahun lalu.

Penggulingan Thaksin menyebabkan aksi demo yang seringkali berdarah antara kelompok Kaos Kuning yang menentangnya dan kelompok Kaos Merah yang mendukungnya.