ABC

PM Turnbull Undang Pemimpin Negara ASEAN ke Australia

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengundang para pemimpin negara ASEAN untuk menghadiri pertemuan khusus di Australia tahun 2018. Hal ini menyiratkan keinginan Canberra untuk memperdalam hubungan strategisnya dengan kawasan yang semakin berubah ini.

Undangan PM Turnbull itu dikemukakan pada dialog ASEAN-Australia yang pertama, yang memungkinkan Australia berhubungan langsung dengan 10 negara di kawasan itu.

Dia mengumumkan rencananya menjadi tuan rumah pertemuan berikut di Australia tahun 2018.

“Pertemuan khusus di Australia akan memperdalam kerjasama ekonomi kita melalui hubungan lebih dekat antara kalangan bisnis ASEAN dengan sektor swasta serta menopang kemitraan strategis kita,” jelas PM Turnbul.

Meningkatnya ketegangan atas klaim tumpang tindih di Laut China Selatan, serta potensi pertikaian antara China dan AS yang disebabkan hal itu, dipandang sebagai sumber pemicu konflik.

Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam semuanya memiliki klaim yang saling tumpang tindih dengan China.

Undangan PM Turnbull itu juga disampaikan di tengah pernyataan keras PM Jepang Shinzo Abe mengenai ketegangan terkait sengketa Tokyo dan Beijing atas perairan Asia Timur.

“(Australia dan Jepang) berbagi nilai-nilai mendasar dalam lingkungan keamanan yang semakin berat di Asia Timur yang tentunya akan mengarah ke tujuan bersama untuk memastikan stabilitas regional, begitu juga perdamaian,” kata PM Abe.

Dalam Pertemuan G20 di China, Beijing dan Tokyo sepakat meningkatkan permbicaraan mengenai mekanisme komunikasi di antara pihak militer mereka.

PM Turnbull kembali menegaskan posisi Australia.

“Sangat penting bagi semua pihak untuk bekerja sama secara terbuka menurut aturan hukum, serta menghindari setiap aksi provokatif yang akan menambah atau menciptakan ketegangan,” ujarnya sebelum pertemuan bilateral dengan PM Abe.

PM Turnbull juga bertemu dengan mitranya PM Selandia Baru John Key dalam pembicaraan yang fokus mengenai sikap proteksionisme.

“Tema besarnya adalah – jika anda bisa endapkan – bagaimana kita menjaga kepercayaan publik atas pasar terbuka, perdagangan bebas, serta reformasi ekonomi di tengah meningkatnya gelombang proteksionisme di banyak negara,” jelas PM Turnbull.

“Cara terbaik saya menyimpulkannya adalah dengan mengatakan anda harus sadari bahwa proteksionisme bukan sebuah jalan untuk keluar dari jebakan pertumbuhan lambat, sebaliknya itu merupakan sekop untuk menggali lebih dalam,” katanya.

PM Turnbull akan menghadiri East Asia Summit hari Kamis ini sebelum menuju ke Micronesia guna menghadiri pertemuan Pacific Islands Forum.

Diterbitkan Pukul 11:00 AEST 8 September 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.