ABC

PM Selandia Baru, John Key Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Selandia Baru John Key telah mengumumkan pengunduran dirinya, tanpa diduga sama sekali sebelumnya. Ia mengatakan sebagai “waktu yang tepat” untuk mundur dan meninggalkan kursi pemerintahan atas keputusannya sendiri.
John mengatakan melayani konstituen telah menjadi sebuah kehormatan baginya dan ia bisa saja tinggal di parlemen untuk menghindari pemilu.

John mengatakan tidak ada cara agar bisa melayani empat periode scara penuh dan ia tak ingin membohongi warganya. Ada kutipan alasan keluarga menjadi penyebabnya.
“Saya telah memberikan semua yang saya punya,” katanya.
Jogn mengatakan keputusannya juga memberikan ruang bagi mereka yang baru.

“Salah satu hal yang saya selalu percaya adalah memberikan kesempatan bagi yang baru, dan jujur saja, saya telah mengambil ‘pisau’ untuk beberapa orang dan sekarang saya mengambil ‘pisau’ untuk diri saya sendiri agar orang lain bisa mendapat kesempatan dan ini adalah hal yang sehat,” katanya.

“Kita sudah mendapatkan kaukus yang penuh bakat. Tak perlu takut soal itu.”
John Key telah menjadi Perdana Menteri Selandia Baru sejak tahun 2008.
Pemilu berikutnya akan diadakan sebelum November tahun depan, dan John berharap pemimpin baru akan membawa kemenangan Partai Nasional untuk kembali menang lagi di tempat pemungutan suara.
“Setiap pemimpin memiliki cara mereka sendiri yang berbeda dalam melakukan sesuatu dan ada perbedaan sedikit juga persepsi mereka sendiri untuk prioritas yang berbeda, itulah yang memberi kesempatan bagi pemerintah untuk memenangkan jabatan keempat dan kelima, yang pada pemilihan umum, orang-orang melihat yang segar, sedikit berbeda dan sedikit lebih menarik,” ujarnya.

“Saya rasa salah satu alasan mengapa pemerintah gagal pada periode keempat karena pemerintah tidak mau meninggalkan jabatannya, orang-orang mengatakan ‘Saya telah melihat semua ini sebelumnya, saya telah melihat videonya’ dan itu bukanlah hal yang baru.

"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan pembaharuan."

PM Selandia Baru John Key dan PM Australia Malcolm Turnbull saling melihat saat konferensi pers pertemuan pemimpin Australia dan Selandia Baru di Sydney
PM Selandia Baru John Key (kiri) dan PM Australia Malcolm Turnbull saling melihat saat konferensi pers pertemuan pemimpin Australia dan Selandia Baru di Sydney

Foto: AAP, David Moir.

PM Australia memuji langkah John Key

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengatakan pengunduran diri dari “teman baik” nya akan menjadi sebuah kehilangan baik bagi Selandia Baru maupun dunia.

“Saya mengirimnya satu pesan yang sangat singkat, ‘Say it ain’t so, bro’,” katanya.

[Istilah say it ain’t so adalah ungkapan yang diucapkan saat Anda tidak percaya dengan apa yang Anda dengar tentang langkah atau pernyataan seseorang]
“John Key adalah salah satu pemimpin nasional yang paling menonjol di dunia saat ini. Dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk Selandia Baru.”
Malcolm mengatakan Perdana Menteri Selandia Baru adalah ‘seorang yang berkelas’ dengan meninggalkan negaranya dalam posisi yang kuat.
Mr Turnbull mengatakan Perdana Menteri Selandia Baru adalah “tindakan kelas”, yang meninggalkan negara itu dalam posisi yang kuat.
“Dia meninggalkan ekonomi dalam kondisi yang kuat. Anggarannya surplus, pertumbuhan ekonominya kuat,” katanya.
“Itu karena kepemimpinan luar biasa yang telah John tunjukkan. Dia telah menjadi pemain yang sangat berpengaruh di panggung dunia.”
“Saya telah ke banyak konferensi internasional dengan John Key dan kata-katanya didengar dengan hormat dan menjadi perhatian padahal proporsi Selandia Baru berukuran kecil.
“Selandia Baru belum pernah mengalami kesuksesan sebelumnya atau sebelum dibawah pimpinan John Key.”

Masa depan Selandia Baru dan Partai Nasional

Kaukus Partai Nasional Kaukus mengadakan pertemuan pada tanggal 12 Desember untuk memutuskan pemimpin partai baru dan perdana menteri.
Jogn mengatakan ia akan memilih wakilnya dan Menteri Keuangan Bill English untuk mengambil alih.

Ia mengaku salah satu penyesalan terbesarnya adalah tidak mewujudkan Kerja Sama Trans-Pacific, atau Trans-Pacific Partnership.
“Mudah-mudahan akan tercapai di pemerintahan masa depan,” katanya.
Sebelum menjadi perdana menteri, John Key adalah penyalur mata uang asing, yang bekerja di perusahaan-perusahaan termasuk Merrill Lynch, sebelum terpilih sebagai anggota untuk Helensville, sebuah kota di pulau utara Selandia Baru pada tahun 2002.
Ia memenangkan Partai Nasional pada tahun 2008, mengakhiri kepemimpinan Helen Clark di Partai Nasional.
John Key mendapatkan pujian dengan kepiawaiannya memimpin ekonomi Selandia Baru setelah krisis keuangan global dan dua gempa bumi yang menghancurkan Christchurch.
ABC / Reuters

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 05/12/2016 pukul 15:00 AEST, dari artikel aslinya dalam bahasa Inggris, yang bisa dibaca di sini.