ABC

PM Israel Benjamin Netanyahu Akan Didakwa Tuduhan Korupsi

Jaksa Agung Israel mengatakan akan mengenakan tuduhan korupsi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, karena menerima hadiah mahal dari berbagai sumber termasuk dari pengusaha Australia James Packer.

  • Perdana Menteri Israel dituduh menerima hadiah senilai Rp 3,7 miliar termasuk cerutu dan sampanye
  • Dia menghadapi kemungkinan hukuman 13 tahun penjara karena penyuapan dan pelanggaran kepercayaan
  • Netanyahu membantah tuduhan, dan mengatakan itu bagian dari persekongkolan pihak kiri untuk mempengaruh pemilu 9 April

Tindakan yang dramatis ini dimana untuk pertama kalinya seorang perdana menteri Israel yang sedang memerintah dikenai tuduhan pidana, terjadi hanya enam minggu sebelum pemilihan umum.

Ini membuat prospek terpilihnya kembali Benjamin Netanyahu menjadi tidak menentu.

Netanyahu dituduh menerima hadiah senilai $AUD 372 ribu (sekitar Rp 3,75 miliar) dari sejumlah pengusaha kaya dan memberikan hadiah agar mendapatkan pemberitaan yang bagus dari surat kabar dan sebuah situs.

Dia telah membantah melakukan kesalahan dalam tiga penyelidikan korupsi yang sudah berlangsung lama terhadapnya.

Dalam salah satu kasus, Kasus 1000, Netanyahu dituduh menerima hadiah termasuk minuman sampanye, dan cerutu dari Arnon Milchan, seorang produser Hollywood yang juga seorang warga Israel dan juga dari pengusaha Australia James Packer.

Kedua oran ini membantah telah berbuat kesalahan.

James Packer with lips presses together at Crown Casino in Melbourne
Pengusaha Australia James Packer termasuk salah seorang dituduh memberikan hadiah kepada Benjamin Netanyahu.

AAP: Tracey Nearmy

Netanyahu (69 tahun) bisa dikenai hukuiman maksimal 10 tahun penjara bila terbukti menerima suap, dan maksimal hukuman penjara tiga tahun karena penipuan dan ‘melanggar sumpah jabatan.’

Dalam pernyataannya yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan dia adalah korban ‘persekongkolan’ politik.

“Tidak ada sama sekali dalam tuduhan-tuduhan ini.” katanya.

"Seluruh tuduhan ini akan runtuh nantinya."

“Tekanan dari kiri sudah bekerja.” kata Netanyahu lagi sambil menambahkan tuduhan resmi terhadap dirinnya mengancam demokrasi Israel.

Netanyahu mengatakan dia tidak bermaksud mengundurkan diri, dan berjanji akan terus menjadi perdana menteri ‘untuk bertahun-tahun lagi.’

Menurut pernyataan dari Kementerian Kehakiman Israel, dakwaan resmi, berupa tuduhan penyuapan, penggelapan dan pelanggaran kepercayaan akan tergantung pada pertemuan Netanyahu dengan Jaksa Agung Israel.

Dalam pertemuan yang mungkin akan dilaksanakan setelah pemilu tanggal 9 April tersebut, Netanyahu akan berusaha untuk membujuk Jaksa Agung Avichai Mandelblit untuk tidak mengenakan tuduhan.

Netanyahu sits and speaks with Avichai Mandelblit, who is wearing a black kippah, with an Israeli flag in the background
Jaksa Agung Israel Avichai Mandelbilt (kanan) akan mengadakan pertemuan lagi dengan Benjamin Netanyahu setelah pemilu 9 April.

AP: Abir Sultan, file

Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat menjelang pemilu

Benjamin Netanyahu yang mencalonkan diri lagi untuk menjabat untuk periode keempat akan menjadi perdana menteri Israel yang paling lama memerintah bila dia memenangkan pemilu.

Bulan Desember lalu, polisi Israel menyarankan agar Netanyahu dikenai tuduhan resmi atas penyuapan, penggelapan dan pelanggaran kepercayaan tersebut, dan sekarang tergantung kepada Jaksa Agung Mandelblit akan akan secara resmi melakukannya.

Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat menjelang pemilu dengan aliansi kiri tengah bisa mengalahkan Partai Likud pimpinan Netanyahu.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Reuters/AP