ABC

PM Australia Kecam Unjuk Rasa Rasial Di Pantai St Kilda

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berterima kasih kepada polisi atas upaya mereka menangani “protes rasial yang buruk” di Pantai St Kilda, Melbourne, Victoria pada Sabtu (5/1/2019) kemarin.

Ratusan massa pengunjuk rasa dari dua kelompok yang bersebrangan nyaris bentrok dalam aksi protes di St Kilda ini terjadi setelah beberapa demonstran sayap kanan terlihat membuat penghormatan Nazi dan membawa lambang Nazi.

Polisi menangkap tiga orang setelah menghabiskan berjam-jam menjaga peserta demonstrasi tetap terpisah dari massa anti-fasis yang menentang aksi unjuk rasa kelompok sayap kanan di salah satu pantai terkenal di Melbourne.

Sebuah operasi polisi besar-besaran, yang melibatkan para perwira dengan peralatan anti huru-hara dan pasukan berkuda, anjing dan satuan pengawasan udara untuk menjaga ketertiban di pantai, meskipun sejumlah perkelahian sempat pecah.

“Saya berterima kasih kepada [kepolisian Victoria] atas upaya mereka menangani protes rasial buruk yang kita lihat di St Kilda kemarin. Intoleransi tidak membuat Australia menjadi lebih kuat,” kata Scott Morrison dalam cuitannya pagi ini.

"Australia adalah negara migran paling sukses di dunia.

“Ini telah dicapai dengan menunjukkan rasa hormat satu sama lain, penegakan hukum dan nilai-nilai kami dan menjaga kebijakan imigrasi yang masuk akal.

“Mari pertahankan hal itu, itu membuat Australia lebih kuat.”

Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengutuk mereka yang “mencari perhatian dengan memilih minoritas atau kelompok yang rentan dan menyerang mereka dalam istilah yang paling keji, biasanya seseorang yang tidak bisa membela diri”.

“Australia tidak akan mencapai apa pun yang menjadi takdir bangsa kita dengan menarik tuas rasis,” katanya di Facebook.

“Kebenaran sederhananya adalah ini: kita adalah negara yang lebih kuat, lebih baik karena semua yang telah mengarungi lautan dan bergabung dengan kisah mereka kepada kita.”

Inspektur Polisi Victoria Tony Silva mengatakan Sabtu sore adalah situasi yang menantang bagi petugas, tetapi ia menganggap itu adalah “hari yang sangat sukses”.

“Saya tentu merasa bahwa kami dapat mengendalikannya,” katanya.

“Setahu saya tidak ada warga luka-luka, baik bagi publik maupun polisi.”

Kehadiran Senator ‘benar-benar menjijikkan’

Fraser Anning di St Kilda
Senator Queensland Fraser Anning datang ke Victoria untuk menghadiri rapat umum.

Facebook: Senator Fraser Anning

Scott Morrison berhenti mengutuk senator Fraser Anning Queensland yang kontroversial.

Senator Anning telah menuai kritik dari sejumlah rekannya di Canberra karena menghadiri unjuk rasa di Pantai St Kilda Sabtu (5/1/2019) kemarin.

Kantornya mengkonfirmasi Senator Anning menggunakan dana dari pembayar pajak untuk membiayai perjalanan dia dari Queensland menuju Melbourne untuk menghadiri aksi unjuk rasa tersebut dan mengklaim ia mewakili konstituennya karena kejahatan juga dilakukan oleh “geng-geng Afrika” di negaranya.

Politisi, yang menyerukan agar kembali ke sistem imigrasi “Kristen Eropa” selama pidato pertamanya di Parlemen, dipuji atas kehadirannya oleh penyelenggara aksi unjuk rasa Neil Erikson.

Neil Erikson, bersama dengan wakilnya Blair Cottrell, dinyatakan bersalah karena menghasut penghinaan serius terhadap umat Islam pada tahun 2017, setelah melakukan sejumlah pemalsuan yang melatarbelakangi aksi protes terhadap pembangunan sebuah masjid di Bendigo, di Victoria tengah.

massa pengunjuk rasa di St Kilda
Polisi melakukan tiga penangkapan di St Kilda pada hari Sabtu.

AAP: David Crosling

Namun dalam sebuah pernyataan, Senator Anning menyangkal itu adalah aksi unjuk rasa ekstremis dan mengklaim “satu-satunya orang yang memberi hormat ala Nazi adalah ekstremis paling kiri”, dan ini bertentangan dengan apa yang diperlihatkan oleh rekaman dari aksi unjuk rasa tersebut.

“Saya tidak melihat ada orang di sana yang tampaknya radikal. Tidak ada skinhead, hanya pekerja biasa yang merasa muak,” katanya.

“Saya berbicara dengan beragam orang termasuk pemilik toko asal Vietnam yang ada di sana karena mereka muak menjadi korban dari geng Afrika. Namun mereka digambarkan sebagai ‘ekstrimis paling kanan’ – saya rasa tidak demikian!”

Frontbencher dari Partai Republik Tanya Plibersek menyebut kehadiran Senator Anning dalam aksi unjuk rasa itu sesuatu yang “benar-benar menjijikkan” dan meminta pemerintah untuk tidak membuat kesepakatan dengannya untuk meloloskan undang-undang.

“Scott Morrison telah mengkritik aksi unjuk rasa itu – saya sangat senang dia mengkritik aksi itu,” katanya.

“Dia juga harus mengkritik Fraser Anning … karena menghadiri aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh orang-orang dengan catatan berusaha memecah-belah orang Australia, tidak membuat mereka merasa lebih dekat.”

Senator independen Derryn Hinch dan Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau juga ikut mengkritik Senator Anning lewat akun Twitter-nya, sementara sejumlah politisi Partai Buruh federal juga menentang Senator Anning.

Anggota parlemen Partai Buruh, Tim Watts, menulis bahwa para pengunjuk rasa sayap kanan “membenci negara yang beragam dan inklusif yang telah membentuk Australia” dan bahwa tujuan mereka adalah “untuk mengintimidasi kelompok minoritas”.

"Kita harus jelas tentang penghinaan dan rasa jijik yang kita rasakan, sebagai komunitas dan bangsa, terhadap orang-orang ini," bunyi unggahan tim Watts di Facebook.

“Tidak ada di antara kita yang harus diam menghadapi ancaman ini.”

Meningkatnya ekstrimisme kanan

Polisi di St Kilda berdiri di antara demonstran
Polisi menangkap tiga orang di St Kilda pada hari Sabtu.

AAP: David Crosling

Anggota Parlemen yang baru terpilih, Kerryn Phelps, memuji demonstran yang muncul untuk menentang aksi unjuk rasa ini, dengan mengatakan para pemimpin politik negara itu harus lebih proaktif dalam berbicara menentang meningkatnya perilaku anti-Semit dan neo-Nazi.

“Saya pikir kita harus menentang aksi unjuk rasa ini atas apa yang yang disuarakan mereka. Ini adalah demonstrasi oleh kelompok neo-Nazi di mana Anda melihat penghormatan ‘heil’ (penghormatan khas kepada pemimpin Nazi, Hitler dengan mengacungkan tangan kanan ke depan),” katanya.

“Kami tahu ada peningkatan Nazisme di banyak negara, khususnya di Eropa.

“Saya pikir kita harus sangat prihatin tentang hal ini di Australia. Kita perlu kepemimpinan untuk menyerukan apa adanya – ekstremisme sayap kanan.”

Menteri Imigrasi Federal David Coleman juga mengunggah cuitan yang mengutuk keras aksi massa itu.

“Tidak ada tempat untuk rasisme di negara kami. Kami adalah masyarakat multikultural yang paling sukses di dunia, dan kami telah mencapai itu dengan bekerja bersama untuk membangun Australia yang lebih kuat,” tweetnya pada Minggu pagi.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Ikuti berita-berita lainnya dari situs ABC Indonesia.