ABC

PM Abbott tolak tuntutan aktivis Papua

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan Australia tidak akan mentolerir aksi demonstrasi yang dilakukan warga Papua menentang kedaulatan Indonesia.

Dalam konferensi pers di Bali, di sela-sela kegiatan APEC, PM Abbott secara tegas mengatakan, protes anti Indonesia tidak mendapat tempat di Australia.

Hari Minggu (6/10/2013) lalu tiga aktivis Papua memanjat pagar kantor Konsulat Australia di Denpasar, Bali, dan menyampaikan desakan kepada pemerintah Australia untuk menekan Indonesia terkait isu Papua.

Mereka menuntut dibebaskannya puluhan warga Papua yang masih ditahan polisi dalam kaitan dengan aktivitas separatisme. Tuntutan lainnya adalah agar Australia mendesak Indonesia membuka akses seluas-luasnya bagi media internasional untuk datang ke Papua dan melihat langsung kondisi masyarakat yang ada.

Menurut PM Abbott, pihak konsulat telah berbicara dengan ketiga aktivis itu. Pada hari Minggu itu juga, ketiganya dilaporkan secara sukarela meninggalkan kantor konsulat, meski ada tuduhan mereka diancam untuk diserahkan kepada pihak Polri.

Abbott mengatakan, Australia tidak akan memberi platform bagi siapa pun untuk menentang Indonesia. "Kalau mau menentang Indonesia, jangan lakukan di Australia. Kami tidak akan mentolerirnya," tegasnya.

"Kedua, bagaimana saya melihat Papua? Menurut saya semakin membaik, bukannya memburuk. Dan saya harus mengakui kerja keras Presiden Yudhoyono dalam menjalankan otonomi dan memperbaiki kehidupan rakyat Papua," tutur PM Abbott.

PM Abbott menambahkan, "saya ingin tegaskan lagi saya sangat menghormati kedaulatan teritorial Indonesia, dan saya menghormati hak orang menyatakan pendapat. Menurut saya, Papua lebih baik menjadi bagian dari Indonesia yang kuat dan sejahtera".