ABC

PM Abbott Sayangkan Indonesia Tolak Kembali Pencari Suaka

Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan seharusnya Indonesia menerima kembali para pencari suaka yang masih berada dalam wilayah operasi search and rescue (SAR) Indonesia. Jumat pekan lalu perahu pencari suaka yang sedang menunju ke Australia coba dihalau kembali namun Indonesia menolak menerima mereka.

Kapal Perang Australia akhirnya menolong perahu yang berada di perairan selatan Jawa tersebut, dan menyelamatkan 60 orang pencari suaka. Mereka kini berada di Christmas Island menunggu proses selanjutnya.

Dalam wawancara radio, Senin (11/11/2013), PM Abbott menyatakan hukum internasional menyebutkan bahwa jika anda diselamatkan di wilayah operasi SAR suatu negara, maka negara tersebut memiliki tanggung jawab untuk menerima anda.

PM Abbott mengesampingkan adanya ketegangan hubungan dengan Indonesia menyusul isu mata-mata dan isu pencari suaka. "Saya tidak mau berkomentar lebih jauh mengenai apa yang terjadi dan apa yang tidak terjadi Jumat lalu," katanya.

Ia juga menanggapi isu mata-mata dengan mengatakan, orang Indonesia realistis dan tahu bahwa pemerintah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. "Setiap pemerintah melakukan itu. Selalu, dan seterusnya begitu," kata Abbott.

Sementara itu Menteri Imigrasi Scott Morrison menyatakan frustrasi dengan kurangnya dukungan peralatan SAR di pantai selatan Jawa.

Menurut dia, kapal patroli bantuan Australia ternyata tidak berbasis di pantai selatan Jawa. "Kapal-kapal patroli tersebut berada di pantai utara Jawa, jadi ini yang membuat kita frustrasi, mengapa kapal patroli itu berada di utara. Mereka menggunakannya untuk operasi di Selat Sunda sebelumnya. Dan mereka tidak punya fasilitas pelabuhan di pesisir selatan Jawa untuk melancarkan operasi SAR," jelas Morrison.