ABC

PM Abbott Bantah Kabar Usulkan Kirim 3500 Tentara untuk Tumpas ISIS di Irak

Sejumlah perencana strategis pertahanan Australia terkemuka membantah pemberitaan yang menyebutkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott mendesak mereka untuk mengusulkan agar Australia meluncurkan invasi sepihak ke Irak. Mereka menyatakan kalau klaim tersebut adalah adalah tidak benar alias palsu.

 

Sebuah laporan yang dimuat oleh Surat kabar The Weekend Australian mengatakan Tony Abbott  mengajukan gagasan untuk mengirimkan 3.500 prajurit ke Irak guna memerangi kelompok militan ISIS kepada perencana strategis militer Australia dalam rapat bersama stafnya pada 25 November 2015 lalu.
 
Laporan itu menyebutkan : "Otoritas militer Australia terkejut dan mengatakan kepada Abbott mengirimkan 3500 orang tentara Australia tanpa perlindungan AS dan NATO merupakan malapetaka'.
 
ABC melakukan investigasi independent guna memverifikasi laporan ini kepada sejumlah sumber senior,  namun tidak satupun dari eselon satu di Kementerian Pertahanan yang membenarkan laporan tersebut. Termasuk Sekretaris Menteri Pertahanan, Dennis Richardson, yang langsung membantah keras laporan itu.
 
"Laporan yang mengatakan PM Abbott ingin mengirimkan 3,500 pasukan ke Irak untuk memerangi ISIS tidak berdasarkan pada fakta," kata Richardson.
 
"Sebaliknya PM Abbott tidak pernah mengusulkan gagasan tersebut baik secara formal maupun informal, langsung ataupun tidak langsung," tambahnya.
 
"Singkatnya laporan itu omong kosong," tegasnya.
 
Sumber senior di Kementerian Pertahanan juga mengatakan : "Jika PM Abbott menyarankan hal demikian maka Kepala Angkatan Pertahanan Australia, Sekretaris Kementerian Pertahanan dan Kepala militer Australia pasti akan mengetahuinya, tapi tidak satupun dari mereka mengaku pernah mendengar gagasan itu sampai kemudian muncul di pemberitaan kemarin,"
 
Pemerintah federal Australia juga langsung memberikan bantahan yang disampaikan langsung oleh PM Tony Abbott.
 
"Laporan itu hanya karangan belaka, " kata Abbott hari ini (22/2) mengulang pernyataannya kemarin.
 
"Dan saya telah berbicara dengan Kepala Angkatan Pertahanan Australia dan dia menginformasikan kepada saya kalau dirinya bingung dengan keluarnya pemberitaan semacam itu sama seperti saya,"kata Abbott.
 
Bantahan  Abbott ini juga diperkuat oleh pernyataan senada dari perwakilan pemerintah di parlemen Scott Morrison. 
 
Dalam wawancaranya dengan ABC, Morrison mengatakan laporan yang dimuat surat kabar The Australian itu mengada-ada.
 
"Ketika itu saya menjabat sebagai anggota komite keamanan nasional di kabinet..dan saya memastikan pernyataan PM Australia kalau laporan itu hanya khayalan belaka," tegasnya.
 
"Ini merupakan pemberitaan yang mengada-ada, selanjutnya apa? mereka akan menyatakan kalau PM telah merencanakan pengelolaan misi luar angkasa ke mars dan bulan??
 
Menteri keuangan,  Joe Hockey juga telah mengunggah pernyataan lewat akun twitternya kalau artikel itu benar-benar berita sampah.
 
Meski telah menerbitkan bantahan namun pemberitaan ini kembali menjadikan otoritas pertahanan Australia dalam sorotan menyusul terungkapnya pemberitaan serupa mengenai rencana Abbott mengirimkan 1000 orang personil militer Australia ke Ukraina, setelah terjadinya insiden ditembak jatuhnya pesawat Malaysia Airline MH17.
Ketika itu tak seorang pun di otoritas pertahanan Austtalia yang bergegas membantah laporan yang diturunkan pertama kali oleh surat kabar The Australian.
 
Dan hal itu diduga karena semua orang meyakini berita tersebut benar adanya.
 
Jadi bisa saja gagasan pengiriman militer Australia ke Irak untuk menumpas ISIS memang benar disampaikan oleh Kantor PM Australia, namun kalaupun benar terjadi tampaknya gagasan itu tidak pernah ditindaklanjuti.