ABC

Pisang Berpotensi Lenyap dari Menu di Australia

Mungkinkah dalam lima tahun mendatang buah pisang masih akan menjadi menu sarapan?

Ilmuwan Queensland tengah berusaha keras mengembangkan varietas buah pisang baru untuk menjaga buah paling populer di Australia ini tetap berada dalam daftar menu masyarakat Australia di tahun-tahun mendatang.
Lebih dari lima juta buah pisang dikonsumsi warga Australia setiap hari, menjadikannya sebagai produk yang penjualannya menempati urutan pertama di supermarket.
Penemuan jamur Panama yang lahir diitanah pada ras buah tropis empat (TR4) di sebuah peternakan di utara Queensland pada tahun 2015 memicu gelombang kejutan terhadap industry buah pisang Australia dan mendorong respon cepat dari otoritas biosekuriti Australia terhadap potensi penyebaran penyakit jamur ini.

Tanda pemberitahuan karantina di pertanian buah pisang di far north Queensland
Lebih dari 16.000 pohon pisang di pertanian Tully pada tahun 2015 dimusnahkan oleh petugas biosekuriti.

ABC Rural: Charlie McKillop

Sebagai akibatnya, para ilmuwan meningkatkan fokus mereka pada penelitian yang berusaha menemukan varietas buah pisang yang lebih tahan penyakit yang dapat disesuaikan dengan kualitas buah pisang yang populer di Australia – Cavendish.
Ancaman besar-besaran
Profesor Andre Drenth dari Pusat Ilmu Pengetahuan Tanaman Pangan Universitas Queensland menjadi bagian dari upaya penelitian global yang berusaha menemukan varietas pisang yang sempurna.
“Ada begitu banyak laporan tentang kiamat buah pisang atau bananageddon … Saya kira kita tidak akan mencapai pada tahap seperti itu,” katanya.
“Penyakit [TR4] ini sangat agresif pada Pisang Cavendish tetapi juga dapat mempengaruhi varietas lain seperti pada varietas pisang lady finger yang juga ditanam secara komersial.
“Penyakit ini akan membuat pisang-pisang ini musnah, tapi biayanya akan semakin meningkat,”
Professor Drenth mengatakan varietas baru apa saja harus memenuhi 3 kriteria.

Ini adalah 3 kriteria yang sedang kita upayakan tapi belum berhasil kita temukan saat ini.
“Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah melakukan cloning buah pisang Cavendish yang memiliki tingkat toleransi tersebut, tapi hanya bisa dilakukan sejauh itu saja.”

Buah pisang close up
Buah pisang adalah makanan utama di banyak keluarga di Australian.

612 ABC Brisbane: Jessica Hinchliffe

“Kita sudah berhasil memiliki karakter ketahanan dari TR4, tapi itu masih pada varietas yang memiliki hasil yang rendah atau memiliki biji dalam daging buahnya.”
Ancaman Black Sigatoka, penyakit daun yang berasal dari Amerika Latin, juga menjadi perhatian para peneliti.
“Penyakit Black Sigatoka tidak terjadi di Australia,” kata Profesor Drenth.
“Ada insiden pada tahun 2001 ketika itu di Tully tapi kami berhasil memberantas penyakit tersebut,”

Industri ‘berubah drastis’
Profesor Drenth mengatakan petani tidak bisa berpuas diri menyangkut TR4.
“Kekhawatiran utama kami adalah penyakit ini terdapat di salah satu daerah terbasah di Australia, dan angin topan benar-benar bisa mengubah cara kita melihat masalah ini,” katanya.
“Sebagaimana dikeluhkan para petani, sebelum terjadinya wabah TR4 ada kebiasaan berbagi mesin dan saling mengunjungi peternakan masing-masing, tapi situasi seperti itu telah berubah drastis sekarang.

Charlie McKillop
Rantai produksi buah pisang berubah setelah ditemukan virus Panama.

Charlie McKillop

“Semakin banyak batasan diberlakukan dan rantai produksi juga telah berubah.”
Professor Drenth mengatakan satu-satunya solusi memberantas penyakit ini adalah industry buah pisang terus berinvestasi di bidang riset dan pengembangan.”
“Kita harus terus mencari solusi berikutnya dari masalah yang akan datang. Kita harus berpikir ke depan secara strategis.
“Begitu kita menemukan varietas yang kebal, waktunya untuk melihat varietas berikutnya.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

Diterjemahkan pukul 21:00 WIB, 13/9/2016, oleh Iffah Nur Arifah.