ABC

Pinjaman Beresiko Kembali ke Pasar Australia

Pinjaman beresiko tampak meningkat di Australia. Pinjaman tersebut menyerupai kredit pemilikan rumah (KPR) sub prime di Amerika Serikat yang dikatakan memicu tumbangnya bank-bank besar dan mengakibatkan resesi global.

Commonwealth Bank dan NAB membantu lembaga pemberi pinjaman non-bank, Pepper, mendapatkan investor untuk pinjaman kepemilikian rumah yang disebut pinjaman non-conforming, senilai 500 juta dollar.

Padahal, bank sentral Australia, Reserve Bank, telah memperingati akan adanya resiko bank melonggarkan standar peminjaman mereka.

Menurut Pepper Australia, dikeluarkannya sekuritas senilai 500 juta dollar yang ditopang oleh KPR rumah tinggal adalah jumlah paling besar di Australia sejak krisis finansial global.

Analis perbankan Martin North berkata bahwa tindakan tersebut menunjukkan adanya perubahan penting di pasar KPR.

"Ada peminjam yang tahun lalu akan sulit mendapat pinjaman," jelas North, "Sekarang, mereka akan bisa menemukan peminjam yang akan menawarkan pinjaman ke mereka…"

Pinjaman yang disebut non-conforming adalah yang diberikan ke mereka yang memiliki catatan peminjaman buruk, atau pinjaman dalam jumlah besar pada peminjam yang tampak beresiko dalam hal rasio pembayaran, jelasnya.

Selain bangkitnya pinjaman non-conforming, bank-bank besar dan pemberi pinjaman juga makin bergantung pada pasar modal untuk modal mereka, dan bukannya pada deposito nasabah.

Pepper Australia tidak merespon permintaan ABC untuk wawancara perihal pemberian hutang. Dalam sebuah pernyataan resmi minggu ini, perusahaan tersebut mengatakan bahwa tingkat permintaan tinggi akan sekuritas merupakan dukungan bagi model bisnis Pepper, dan kualitas kolateral kredit, yaitu kapasitas peminjam untuk membayar hutang.

Pepper tidak menjelaskan cara menjual pinjaman tersebut, namun perusahaan ini pernah menawarkan pinjaman melalui broker KPR.