ABC

Pilkada Jakarta Akhirnya Digelar Usai Kampanye Sengit Seputar Agama dan Ras

Jutaan pemilih Jakarta hari ini Rabu (15/2/2017) mendatangi TPS-TPS untuk mencoblos calon gubernur dan wakil gubernur setelah ketiga kandidat melewati masa kampanye yang diwarnai isu seputar agama dan ras.

Sebelum pencoblosan itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mewanti-wanti semua pihak untuk tidak melakukan intimidasi terhadap pemilih.

Kampanye Pilkada DKI ini bisa disebut sebagai yang paling sengit di antara para kandidat, dan gubernur petahana bahkan sedang menghadapi persidangan kasus penodaan agama.

“Saya mendapatkan informasi akan ada pihak yang memaksa orang untuk memilih kandidat tertentu dan itu akan terjadi di tempat-tempat ibadah,” kata Kapolri Tito Karnavian.

"Hak orang untuk memilih siapa yang mereka suka sesuai pertimbangannya sendiri, bukan karena diintimidasi," ujar Jenderal Tito.

Tercatat lebih dari 7 juta warga DKI berhak memilih dan meskipun memilih sifatnya tidak wajib namun biasanya sekitar 70 persen dari calon pemilih itu memberikan suaranya.

Minoritas Ganda

Gubernur petahana Ahok berasal dari latar belakang minoritas ganda. Dia beragama Kristen dan dari etnis China di negara mayoritas Muslim. Pilkada lebih menjadi pertarungan antara konservatisme dan toleransi di negara yang dikenal luas dengan Islam yang moderat.

Ahok menjadi gubernur setelah posisi tersebut ditinggalkan Jokowi yang terpilih menjadi presiden. Posisi gubernur DKI dipandang sebagai batu loncatan untuk posisi lebih tinggi di Indonesia. Pilpres berikutnya akan berlangsung tahun 2019.

Terjadi beberapa kali aksi massa dari kelompok organisasi Islam termasuk FPI, yang mendesak agar Ahok dipenjarakan. Puncak aksi itu terjadi pada 2 Desember 2016 saat setengah juta umat Islam turun ke jalan. Pada aksi sebelumnya di bulan November terjadi kericuhan di akhir aksi, puluhan orang terluka dan satu orang peserta aksi meninggal dunia namun tidak terkait dengan kericuhan.

Pekan lalu, pihak Polri melarang rencana aksi lanjutan, sehingga aksinya diubah dan dipindahkan ke masjid Istiqlal menjadi zikir bersama dihadiri sedikitnya 100 ribu orang yang tumpah ke jalan-jalan di sekitarnya.

“Saya datang untuk menunjukkan dukungan saya sebagai umat Islam,” kata salah seorang peserta aksi Muhammad Subur kepada ABC.

“Ini menyangkut penodaan agama oleh gubernur sekarang. Dia jangan mempermainkan agama. Kedua, dalam Islam kami tidak boleh memilih pemimpin non-Muslim,” tambahnya.

 Candidate Agus Harimurti Yudhoyono (L) and Basuki Tjahaja Purnama (R) during the live televised debate.
Pasangan Calon Gubernur dan Wagub DKI Agus – Silvi (kiri) dan Basuki – Djarot dalam debat TV di masa kampanye.

Reuters: Antara Foto Agency

Sebagian organisasi Islam menghendaki penerapan syariat Islam di berbagai daerah dan menyatakan surat Al Maidah ayat 51 melarang umat Islam memilih pemimpin non-Muslim.

Dakwaan penodaan agama kepada Ahok terjadi setelah dia melontarkan komentar terkait Al Maidah 51 meskipun dia membantah melakukan kesalahan.

“Selain mengangungkan Tuhan, kami juga hadir di sini untuk membela agama kami, ulama, dan beribadah,” ujar salah satu peserta akhir pekan lalu, Handoko, asal Jawa Barat.

“Saya tidak perduli dengan pemilihan gubernur. Ajaran agama kami jelas untuk memilih pemimpin yang seiman,” tambahnya.

Melaju ke Putaran Kedua

Gubernur petahana Ahok akan berhadapan dengan dua calon lainnya, Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan. Keduanya beragama Islam.

Mantan Presiden SBY membantah terlibat dalam mendanai aksi-aksi menentang Ahok.

Anies Baswedan
Calon Gubernur DKI Anies Baswedan. 

Reuters: Pius Erlangga

Sejauh ini jajak pendapat di Indonesia seringkali tidak bisa terpercaya, namun dalam dua bulan terakhir berbagai jajak pendapat menunjukkan dukungan Agus Yudhoyono anjlok sehingga Anies and Ahok kemungkinan akan melaju ke putaran kedua.

Calon gubernur DKI harus memperoleh 50 persen lebih suara untuk bisa dinyatakan sebagai pemenang. Umumnya para pengamat memperkirakan Ahok akan berhadapan dengan Anies pada putaran kedua April mendatang. Maka, akan sangat sulit untuk mendapatkan suara dari pendukung Agus bagia Ahok dalam putaran kedua.

Burhanuddin Muhtadi dari Indikator Politik mengatakan pertarungan berubah drastis dalam dua bulan terakhir saat Anie mulai memakai sentimen keagamaan.

“Jelas para pemilih Anies berasal dari kelompok yang memakai sentimen keagamaan sebagai pendorong perilaku mereka,” katanya.

“Dan pendukung Ahok pada dasarnya bukan hanya non-Muslim tapi juga Muslim yang lebih terbuka dan inklusif,” tambahnya.

Dalam wawancara dengan Program 7.30 ABC tahun lalu, Ahok mengakui memang ingin menjadi pemimpin Indonesia pertama yang beragama Kristen.

Diterbitkan Pukul 11:00 AEST 15 Februari 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.